Waktu dan Masa Depan Kita
oleh ;
Kehidupan telah mengajarkan kepada kita bahwa hidup kita sesungguhnya adalah ujian yang panjang.Waktu terus berlalu dan tak akan pernah kembali karena itulah waktu bagi kita adalah harta manusia yang paling berharga.Belajar dari perjalanan hari-hari dari pergantian siang dan malam,sebab didalamnya siang dan malam itu ada sesuatu yang baru dan keduanya dapat mendekatkan sesuatu yang jauh.Sesungguhnya pada masing-masing waktu yang terlewati ada kewajiban yang harus kita laksanakan pada Alloh yaitu beribadah,beramal shalih,berjihad di jalan Alloh.Didunia bingkai kehidupan yang kita jalani selalu pasang surut,beralih pada sebuah keadaan ke keadaan yang lain.Ada kenikmatan yang pernah kita rasakan, ada kesengsaraan yang pernah kita dapatkan,ada ketaatan yang datang menjelang,ada kemaksiatan yang terkadang kita lakukan.Kesadaran kita dan merupakan bukti bahwa kita sebagai manusia adalah makhluk Alloh yang sempurna.Sebagai manusia pula kita diberi pilihan untuk menentukan jalan hidup yang mana yang kita pilih,benar atau salah.Untuk menentukan jalan hidup kita ini Alloh memberikan semua alat dan pengukur kebenaran dalam nurani kita sendiri.Dan nurani dalam diri kita adalah perpaduan hati dan akal.Kedua alat itu adalah seperangkat alat yang telah Alloh sediakan bagi kita manusia untuk memilih jalan hidup yang baik dan tidak.Seperti sebuah mesin atau sebuah alat hati dan akal kita harus senantiasa kita rawat,kita jaga agar mereka menjadi tempat bertanya yang baik dan tepat.Tugas kita sebagai hamba Alloh wajib taat kepada Alloh dan Rosulnya seperti yang diterangkan dalam surat AL-Anfal ayat 21-22 yang artinya,"Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang munafik yang berkata"kami mendengarkan,padahal mereka tidak mendengarkan karena hati mereka mengingkari.Sesungguhnya makhluk bergerak yang paling buruk dalam pandangan Alloh ialah mereka yang tuli dan bisu(tidak mendengar dan memahami kebenaran)yaitu orang-orang yang tidak mengerti.
Dengan tata cara merawat hati yang Alloh ajarkan maka kewajiban kita melaksanakan apa yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang.ibadah khusus kita,sholat,puasa,do'a,dzikir,zakat serta kewajiban kita dalam menghormati dan mencintai saudara,tetangga,teman dan membantu mereka,mengajak pada kebaikan dan mencegah perbuatan buruk.Kita harus sadar dan coba kita bayangkan,waktu yang merupakan kehidupan bagi kita seorang muslim,hidup yang kita jalani hari ini bukanlah faktor kebetulan tapi sebuah kesengajaan yang harus dilakukan dengan penuh tanggungjawab.hidup kita bukanlah sekedar mencari karir,jabatan,pangkat dan menumpuk harta melainkan rasa tanggung jawab terhadap masa depan.Adakah dalam pikiran kita bahwa masa depan kita ada dua yaitu masa depan sebelum mati dan sesudah mati?Seperti sekarang ini kita bekerja merantau dan rela mengamalkan kerja 24 jam,pergi pagi pulang malam,pergi sore pulang bagi tak ubahnya mesin berputar terus kita jalani demi mengharap rizki Illahi yaitu demi masa depankeluarga,masa depan anak-anak yang senantiasa terbayang-bayang yang hanyalah masa depan keluarga dan anak-anak kita sebelum mati.Demikianlah sebagian hidup kita dan seperti dijelaskan dalam Al quran,"Dan diantara manusia ada yang mengatakan,kami beriman kepada Alloh dan hari akhir padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.Mereka hendak menipu Alloh dan orang-orang yang beriman,padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri namun tidak sadar(QS.2,8-9).Kalau kita sadar sebagai seorang muslim dengan keyakinan terhadap tiga peristiwa yang pasti kita lewati yaitu lahir,mati dan bangkit kembali sesudah mati,maka bila bicara tentang masa depan otomatis yang terpancang didepan kita dua masa depan yaitu masa depan didunia dan di akherat.Kita mempunyai pandangan itu sebagai konsistensinya terhadap do'a yang sering kita baca yaitu,"Ya Tuhan kami,berilah kami kebaikan didunia dan kebaikan di akherat,dan lindungilah kami dari azab neraka(QS.2.201).
Sebagai orang yang beriman kita tidak hanya sekedar paham dengan dua masa depan itu tapi sekaligus memahami sifat-sifatnya.setidak-tidaknya kita sadar dan memahami masa depan sebelum mati dan sesudah mati itu tidak sama bahkan tidak seimbang,meskipun sifat-sifat itu sudah akrab dengan kehidupan keseharian kita namun kerena begitu dasyatnya daya tarik dan rayuan dunia maka kita tidak sempat untuk menginventarisasikannya.Karena asyiknya kita dengan kehidupan didunia dan karena terlena kita dari keselamatan sejati maka kita tidak sadar lagi bahwa hidup ini pendek yaitu sementara saja atau istilah jawa "sekedar mampir ngombe."Bahkan Rosululloh SAW bersabda terkait dengan umur manusia,"Umur umatku antara 60-70 th(HR Turmudzi).Tapi kita lihat kenyataannya ada yang lebih atau yang kurang karena masa depan kita dibatasi kematian.Dan mati adalah kepastian yang misterius tak seorangpun yang tahu kapan waktunya atau memiliki jadwal waktu kematiannya.Sahabatku...adakah dalam pikiran kita,jika didunia umur kita manusia berbeda-beda tapi diakherat semua umurnya sama.Sudah tidak ada lagi kelahiran dan kematian,didunia kita yang miskin bisa bahagia,orang kaya bisa menderita tapi di akherat tidak mungkin penghuni di neraka hidup bahagian sedangkan penghuni disurga hidup menderita.Maka kita harus bisa bersikap adil dalam mensikapi dunia sesuai sifatnya dan mensikapi akherat sesuai dengan sifatnya.seperti di dalam Al Qur'an dijelaskan,"Sedang kehidupan akherat adalah lebih baik dan lebih kekal."(QS.87.17).
Dalam rangka ini kita perlu memahami sebuah ungkapan,"Beramallah untuk duniamu seakan -akan kamu hidup abadi dan beramallah untuk akheratmu seakan-akan kamu segera mati".Kita bekerja untuk dunia seakan-akan tidak akan mati selamanya tapi kita harus bekerja untuk akherat seakan-akan maut menjemput esok.Anggaplah diri kita didunia ini sebagai musafir atau pengembara,harus selalu ingat bila masih hidup di pagi hari jangan menunggu hingga waktu petang,jika masih hidup di waktu petang jangan menunggu hingga waktu pagi.Sehingga kita harus memanfaatkan waktu yang ada dengan seefisien mungkin untuk beribadah,mencari bekal untuk masa depan di akherat nanti.Sebagai seorang muslim yang meyakini hidup adalah ibadah maka tertanam didalam jiwa kita sebuah kesadaran yang dalam akan beberapa hal yaitu;
Tujuan hidup : Mencari ridho Alloh SWT
Fungsi hidup : Sebagai khalifah Alloh SWT
Tugas hidup : Beribadah hanya kepada alloh SWT
Alat hidup : Segala kenikmatan yang diberi kan alloh SWT
Teladan hidup : Nabi Muhammad SAW
Pedoman hidup : Al Qur'an sebagai firman Alloh SWT
Kawan hidup : Orang yang berjuang karena Alloh SWT
Jadi,mari kita bersama-sama memanfaatkan waktu kita yang tersisa dan memanfaatkan kuantitas ibadah kita kepada Alloh SWT.Kita renungkan lagi,bekal apa yang sudah kita persiapkan untuk kehidupan akherat nanti.apakah kita akan dimasukkan ke dalam golongan yang menempati surga_Nya,sudah cukupkah bekal kita?
Sahabatku...selagi alloh SWT yang masih memberi kesempatan kita hidup,masih ada waktu,marilah kita berbenah diri sebelum semuanya menjadi terlambat.Wassalam....
0 komentar for "Waktu dan Masa Depan Kita"