Israel Isolasi Jalur Gaza



1,4 juta Warga Sipil Terancam Kelaparan
AL QUDS (JERUSALEM) - Israel kembali menunjukkan kesewenang-wenangannya di Jalur Gaza, Palestina. Sejak kemarin (18/1), segala akses masuk ke perbatasan Kota Gaza ditutup oleh menteri pertahanan (Menhan) Israel. Akibatnya, distribusi pangan dan bantuan kemanusiaan, termasuk obat-obatan, ke wilayah Palestina terisolasi total. Nasib 1,4 juta warga Gaza berada di ujung tanduk.



Sejatinya, penutupan akses perbatasan itu bertujuan agar pejuang Islam Palestina Hamas menghentikan serangan misil ke wilayah pendudukan Israel. Sebab, Jalur Gaza memang dikuasai pejuang Hamas. Namun, negeri Zionis itu sama sekali mengabaikan fakta bahwa dampak penutupan perbatasan tersebut juga akan berimbas pada nasib warga sipil di Gaza.

Jubir Menhan Israel Shlomo Dror mengatakan bahwa saat ini terdapat sekitar 20 truk berisi bahan makanan yang tertahan di perbatasan Gaza. Biasanya, penutupan perbatasan hanya dilakukan pada Sabtu. Namun, sejak kemarin, Dror memastikan bahwa perbatasan tidak akan dibuka sebelum Hamas menghentikan serangan roket ke daerah pendudukan Israel. "Sekarang saatnya Hamas memutuskan untuk terus melawan atau konsen pada nasib penduduk Gaza," kata Dror. "Sangat tidak fair kan, warga Sderot tiap hari merasa terancam, sedangkan warga Gaza menjalani harinya dengan biasa-biasa saja," lanjutnya.

Rencana Israel untuk mengisolasi total Jalur Gaza sudah dirancang sejak Hamas menguasai daerah itu pada Juni 2007. Namun, karena tidak menemukan alasan yang tepat, rencana tersebut terus gagal terealisasi. Kini, setelah rencana tersebut benar-benar dilakukan, hidup warga Gaza semakin sulit. Padahal, hingga kini mereka sudah dibelit krisis makanan, bahan bakar, suku cadang kendaraan, kertas komputer, dan barang kebutuhan sehari-hari lain. "Kami yakin tidak akan sampai terjadi krisis kemanusiaan dan kelaparan di Gaza," ujar Dror.

Wakil Badan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Tengah (UNRWA) Christopher Gunnes menilai bahwa keputusan penutupan perbatasan sebagai tindakan yang sangat tidak sportif. Menurut dia, upaya semacam itu hanya akan memperkeruh situasi dan mengancam upaya damai yang tengah diusahakan antara Palestina-Israel. "Isolasi perbatasan akan memicu radikalisme warga yang tertekan secara moral," kata Gunnes.

Ketua UNRWA John Ging mengatakan, Israel sudah menginformasikan kepada kantornya bahwa isolasi perbatasan itu dilakukan selama beberapa hari saja. Artinya, kendala rawan pangan dan obat-obatan harus siap didera UNRWA. Sebab, tiap hari setidaknya 120 truk untuk distribusi pangan dan obat-obatan terpaksa gagal melakukan pengiriman.

Serangan misil Hamas ke daerah Israel memang terus dilancarkan. Puncaknya kemarin. Yakni, sepuluh unit amunisi Hamas berhasil merobohkan sebuah bangunan pelayanan publik di Sderot, Israel. Beberapa roket jarak dekat Hamas juga mulai mampu menjangkau kota Ashkelon yang dihuni 120.000 warga Yahudi. Kendati tak ada korban jiwa dalam serangan tersebut, aksi itu membuat geram Menhan Israel.

Pasukan militer Israel sebenarnya selalu membalas secara spontan tiap kali roket Hamas berhasil melintasi perbatasan Israel. Serangan balasan armada udara Israel juga selalu "sukses" menewaskan warga sipil Palestina.(AP/AFP/zul/ami)
Sumber: jawapos.com













Bagikan ke :

Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit
Posted by PUMITA on 8:45 PM. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response or trackback to this entry

0 komentar for "Israel Isolasi Jalur Gaza"

Leave a reply