Masjid Raya New York Mulai Dibangun

Hidayatullah.com--Rencana pembangunan masjid Agung pertama di New York, Amerika, rupanya telah menuai protes dari warga non-Muslim sekitar lokasi, pembangunan rumah ibadah tersebut.

Para penduduk yang tidak suka dan merasa khawatir dengan pembangunan tempat suci umat Muslim itu mengancam akan melakukan berbagai aksi untuk menghentikan dan menggagalkan proyek pembangunan tersebut.

Padahal jauh hari dari awal mula rencana proyek ini, Imam Besar Islamic Center New York telah menegaskan jika pembangunan masjid ini sama sekali tidak akan menimbulkan gangguan.

Anggota Dewan Masyarakat Islam di New York, Farhan Maimun, menyatakan, mesjid tersebut adalah yang pertama dibangun di kawasan antara dua kota Stanford dan Bridge Port.

"Luas masjid ini mampu menampung jama'ah sebanyak 400 orang, serta memiliki area parkir untuk sekitar 80 mobil," terangnya.

Area masjid tersebut mencakup 6475 meter persegi dengan luas sekitar 8.000 kaki persegi, di samping kubah dengan arsitektur yang elegan dan tinggi 50 kaki.

Islamic Center yang telah berdiri sejak 1999 itu akan mengajukan berkas kepada kantor perencanaan kota untuk mendapatkan sertifikat resmi yang dilegalkan secara undang-undang. Berkas tersebut akan diajukan pada Mei mendatang.

Kebutuhan akan adanya masjid di daerah tersebut memang cukup mendesak. Di kota New York sendiri terdapat sekitar 80 keluarga Muslim. Tentu saja, mereka sangat menghajatkan terhadap rumah ibadah dan sentral agama.

Nishat Qawadi, salah seorang warga keturunan Muslim di New York menyatakan, para anggota keluarga Muslim yang berjumlah ratusan kerap kali merasa kerepotan ketika setiap tahunnya mereka harus menyewa sebuah ruangan yang luas untuk melaksanakan shalat id.

"Sedangkan untuk shalat Jum'at, para lelaki Muslim di New York harus mendirikan sidang dan shalat Jum'at di salah satu rumah kecil di Jalan Ilton. [alm/L2/www.hidayatullah.com]