Visi dan Misi Pumita Busan

Salah satu upaya untuk memecahkan permasalahan tersebut maka pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan pengiriman tenaga kerja ke luar negeri (TKI) yang salah satu tujuannya adalah Negara Korea Selatan sejak tahun 1995.
Korea Selatan adalah sebuah Negara yang sedang berkembang menjadi negara maju yang berorientasi pada industri. Hal ini tentunya sangat memerlukan banyak tenaga kerja dari negara berkembang misalnya Indonesia, Cina, Philipina, Pakistan, Banglades, Vietnam dan lain-lain, karena terbatasnya sumber tenaga kerja di Korea Selatan. Kebudayaan masyarakat Korea Selatan yang menganut faham kebebasan yang permisif (serba boleh) dengan tanpa terikat pada norma-norma agama mereka mengukur sesuatu tidak berdasar norma agama tetapi norma untung-rugi. Kalau boleh dikatakan, uang adalah sebagai Tuhan mereka, mereka akan makan dan minum tanpa dibatasi oleh larangan asal suka dan mampu beli. Budaya makan babi dan minum alkohol (soju, bir, makolli, dan lain-lain) menjadi kebiasaan sehari-hari ditambah lagi dengan kebebasan pergaulan antara laki-laki dan perempuan.
Kondisi realita yang sangat jauh dari nilai-nilai agama ini (terutama agama Islam) ternyata sengat mempengaruhi perilaku para pekerja Indonesia yang kebanyakan beragama Islam, mereka larut dalam gaya kehidupan masyarakat Korea. Tentu saja realita ini sangat memprihatinkan sekali karena mereka melakukannya dengan sadar atau tidak telah merusak akhlak dan mental serta jasmani seorang warga Indonesia yang notabene muslim.
Kebiasaan hidup masyarakat Korea ini ternyata membuat trauma masyarakat Indonesia terutama yang mempunyai komitmen agama yang kuat. Mereka berusaha untuk tidak larut dalam kehidupan pemisif di Korea dan membentuk kelompok kecil untuk mengukuhkan pendirian dan keimanan mereka. Pumita, salah satu organisasi Islam yang didirikan dengan latar belakang untuk membetengi diri dan keimanan, pada awal berdirinya diilhami dengan berdirinya kelompok-kelompok kecil pengajian yasinan di Busan dan daerah sekitar nya, antara lain daerah Muji kemal, Simpyeong, Hadan, Onjeonjang, Noksan, Yeogdo, Kimhe, Sasang, Yangsan dan lain-lain. Walaupun kurang efektif karena keterbatasan waktu dan sarana ternyata kelompok-kelompok pengajian ini mampu memberikan siraman rohani bagi para anggotanya, sehingga sedikit banyak bisa meredam gejolak kebebasan di Busan, Korea.
Hal lain yang mendasari berdirinya Pumita adalah kerinduan akan nuansa Islami selama tinggal dan hidup di Korea. Pada saat itu, bulan Ramadhan tahun 2001, datanglah seorang laki-laki yang bernama Syafrudin, berasal dari Indramayu, Jawa barat ke masjid Al Fatah, Busan. Dia sengaja meniatkan diri untuk tinggal di masjid selama satu bulan Ramadhan penuh. Didasari kerinduan akan nuansa keislaman selama bulan Ramadhan, dia disambut dan diterima dengan baik oleh pengurus masjid yang bernama Zubeir Lee Dong-Ha, yang juga kebetulan menjabat sebagai sekretaris Korean Moslem Federation (KMF) cabang Busan. Kepada Syafrudin, Mr Lee ini selalu menanyakan bagaimana perihal orang-orang Indoesia yang sering ke masjid seperti Saudara Kadek (asal Kediri, Jawa timur), Zuswan (Malang, Jawa Timur), Damas (Banjarnegara, Jawa Tengah) dan Taufan (Jakarta). Beliau, Mr Lee ini selalu memberi motivasi kepada mereka untuk selalu mengajak orang-orang Indonesia pegi ke masjid dalam rangka memakmurkannya dengan berbagai aktifitas keagamaan. Menurut beliau, masjid yang sangat bagus dan megah ini jika tidak ada yang memakmurkanya sangat disayangkan sekali dan bagaimana menunjukkan syiar Islam kepada orang-ornag Korea jika tidak ada yang memakmurkan masjid.
Setelah berakhir bulan Ramadhan maka Syafrudin mencari pekerjaan sambil mengajak teman-teman Indonesia untuk datang ke masjid. Sekitar bulan Mei 2001, Syafrudin menjadi wakil dari jama’ah masjid Al-Fatah, Busan untuk membahas agenda pengumpulan dana untuk mendatangkan KH Zaenudin MZ ke Korea pada acara tabligh akbar yang akan diadakan oleh Ikatan Keluarga Muslim Indonesia(IKMI), Seoul. Dalam pertemuan tersebut Syafrudin banyak berdiskusi dengan teman-teman muslim lainnya terutama yang berasal dari Busan dan sekitarnya seperti daerah Sinpyong, Hadan, Onchoenjang, Noksan, Yondo, Kimhae, Sasang, Yangsan, dan lain-lain. Diskusi berlanjut kepada rencana untuk mengadakan pengajian dan yasinan bersama secara kontinyu di Mesjid Al-Fatah yang dimulai pada ahad(minggu) pertama bulan Juni 2001.
Pada tanggal 5 Agustus 2001, diadakan pertemuan dengan tajuk kegiatan silaturrohim Muslimin Indonesia se-Korea Selatan, yang mengundang organisasi dari berbagai wilayah seperti IKMI dari Seoul, PERMATA dari Daegu, PKS dari Kumi dan PERWIKA dari Busan. Selain untuk mengajak meramaikan acara yasinan juga untuk mengumpulkan saran, organisasi apa yang bisa mewadahi warga muslim Indonesia di Busan. Sayangnya pertemuan ini belum menghasilkan keputusan yang pasti karena adanya kesalahpahaman salah satu perkumpulan warga Indonesia di Korea.
Pada tanggal 19 Agustus 2001, ba’da dhuhur yang bertempat di ruang utama masjid, diadakan pertemuan yang membahas apakah perlu di bentuk organisasi baru di Busan mengingat sudah ada organisasi PERWIKA di Busan. Pertemuan itu di hadiri oleh perwakilan dari berbagai daerah seperti Nursaid dari Cangnim, Muh. Rofiq dari Muji Kemal, Toto Sunarto dari Sinpyong, Taufan Sugiarto dari Hadan, Teguh Wibowo dan Siyamto dari Kimhae, Andi dari Kijang-gun, Masliah dari Yongdo, Narita dari Changwon, Purwanto dari Yangsan, Sanusi Sahim dari Noksan, Kadek, Heni Mashuri serta Muhammad Yuda dari Sasang. Menurut sebagian besar perwakilan yang hadir saat itu perlu dibentuk wadah baru menimbang kegiatan PERWIKA hanya fokus kepada masalah-masalah sosial dan ketenagakerjaan saja dengan kurang fokus kepada permasalahan agama.
Setelah keputusan pembentukan organisasi baru pada pertemuan tersebut, dilanjutkan pertemuan-pertemuan berikutnya untuk pembahasan lebih lanjut dimana akhirnya ditentukan nama organisasi tersebut adalah Persaudaraan Umat Muslim Indonesia Al-Fatah(PUMITA) dengan ketua pertama, Taufan Sugiarto.
1.2 Selayang pandang kondisi Korea Selatan
Kondisi sosial dan kultural
Korea Selatan merupakan salah satu negara di Asia yang menganut sistem kebebasan. Tidak ada satu norma agama yang menjadi standar dalam kehidupan, mereka bebas melakukan apa saja selama tidak merugikan orang lain. Kebebasan ini tercermin dalam bentuk kebijakan negara sehingga pemerintah memberikan kebebasan penuh kepada rakyatnya untuk memeluk agama atau bahkan tidak sama sekali. Kondisi ini otomatis berimbas pada tingkah laku keseharian, dimana masyarakat Korea Selatan lebih mengedepankan kesenangan yang bersifat lahiriah dan materialis daripada nilai hukum religius.
Realita Muslim di Korea Selatan
Peringkat persentase agama paling bawah yang ditempati oleh agama Islam di Korea otomatis memberikan dampak sikap tertutup atau tidak menampakkan jati diri keislamannya. Walaupun data sebenarnya di kedutaan besar menunjukkan bahwa sekitar 30.000 orang penganut agama Islam di Korea. Tetapi dari 30.000 orang tersebut kebanyakan ternyata hanya identitas saja dan sangat jarang datang ke tempat ibadah (masjid).
Menurut data dari Korean Moslem Federation (KMF) menunjukkan dari sekitar 30.000 muslim tersebut hanya 500 orang yang mengenal Islam. Dari jumlah 500 tersebut hanya sekitar 200 orang yang mau menjalankan ibadah secara aktif. Jumlah yang sangat rendah ini berdampak pada jarangnya ditemui warga asli Korea yang datang ke masjid, padahal di Korea Selatan saat ini sudah berdiri 7 buah masjid dan beberapa Islamic Center yaitu:
1.2.1.1 Seoul Central Masjid, Hannam-dong, Yongsan-gu, Seoul.
1.2.1.2 Busan al-Fattaah Masjid, Namsan-dong, Kumjong-gu, Busan.
1.2.1.3 Abu Bakr as-Shiddiq Masjid, Inhu-dong, Duk Jin-gu, Chonju.
1.2.1.4 Anyang Rabita Masjid, Anyang-dong, Kyunggi-do, Anyang.
1.2.1.5 Kwangju Masjid, Yeokri Kongju, Kwangju-gu, Kwangju.
1.2.1.6 Cheju Masjid, Daelim Apt, Yongdong, Cheju.
1.2.1.7 Machon Masjid, Machon-dong, shongpa-gu, Seoul.
1.2.1.8 Jamia Masjid Usman Islamic Center, Chuk Chan-dong, Daegu.
1.2.1.9 Ansan Islamic Center, Kyonggi-do, Danwan-gu, Ansan City.
1.2.1.10 Gwangju Islamic Center, Wolgae-dong, Gwangsan-gu, Gwangju City.
1.2.1.11 Sayyidina Bilal Islamic Center, Kongdan Sangga, Naedong, Changwon.
Realita Muslim Indonesia di Korea Selatan
Pola kehidupan masyarakat Korea yang menganut faham kebebasan dengan tanpa batas norma salah satu agama otomatis sangat bertentangan dengan norma yang diikuti oleh masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam.
Gaya kehidupan masyarakat Korea yang bebas ini mempengaruhi masyarakat Indonesia yang tinggal di Korea. Apa yang kelihatannya modern dengan begitu saja diikuti padahal itu jelas bertentangan dengan adat kebiasaan masyarakat Indonesia. Salah satu contoh sederhana adalah kebiasaan minum minuman keras, mode pakaian yang menonjolkan aurat, memakai anting bagi pria bahkan sampai pada perbuatan free sex sudah melanda masyarakat Indonesia di Korea. Kondisi ini apabila dibiarkan akan menjadi kebiasaan bahkan sampai kembali ke Indonesia nanti.
Tujuan awal pengiriman tenaga kerja ke Korea adalah untuk mengikuti training atau pelatihan Industri sehingga diharapkan masyarakat Indonesia yang sudah dikirim akan mempunyai keterampilan serta etos kerja maupun kedisplinan yang tinggi sebagaimana masyarakat Korea yang sudah bisa membawa negaranya menjadi salah satu negara yang diperhitungkan di bidang industri.
1.3 Dakwah di Korea
Kemajuan Korea Selatan dalam bidang teknologi dan industri di kawasan Asia dalam beberapa dekade terakhir ini telah membuka peluang datangnya warga dari negara-negara lain untuk ikut merasakan kemajuan yang telah mereka rasakan, tak terkecuali Indonesia. Di satu sisi kemajuan di bidang pendidikan dan teknologi yang telah dicapai telah menarik datangnya para pelajar untuk menuntut ilmu di bidangnya masing-masing, sementara kemajuan di bidang industri yang notabene memerlukan tambahan tenaga kerja menjadi magnet bagi warga negara Indonesia untuk bekerja dan mengadu nasib di negeri ini. Jumlah warga negara Indonesia yang tinggal di Korea Selatan ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Menurut data dari Pemilu 2009 tercatat sekitar 30.000 orang warga negara Indonesia yang berdiam di negara ini. Dan mayoritas dari warga negara Indonesia yang datang dan bekerja di Korea ini dapat dipastikan beragama Islam.
Kemajuan Korea Selatan tiap waktu, sayangnya tidak diimbangi dengan kemajuan dalam hal kebudayaan dan nilai-nilai hidup yang lebih baik. Pada kenyataannya nilai-nilai ini lebih terpolarisasi ke kebudayaan Barat yang liberal daripada mempertahankan identitas budaya Timurnya. Dalam banyak hal, mulai dari budaya minum, bergaul dengan lawan jenis, sampai dengan bersenang-senang untuk menghabiskan waktu sudah teridentikkan dengan budaya Barat yang jauh dari nilai-nilai Islam.
Sehubungan dengan masalah di atas, pembinaan warga negara Indonesia di Korea Selatan sangatlah diperlukan. Beberapa daerah kantong-kantong warga negara Indonesia semisal Seoul, Busan, Daegu, Kwangju dan lain-lain berusaha membentuk organisasi dan melakukan kegiatan yang bertujuan untuk membetengi pengaruh budaya buruk tersebut. Beberapa organisasi tersebut dianatarnya:
1.3.1.1 Daerah Seoul dan sekitarnya
①. Ikatan Keluarga Muslim Indonesia (IKMI)
②. Jama’ah Yaasin Al Musafir
③. Kelompok pengajian di Incheon
④. Jam’iyah Muslim Indonesia-Korea “Al Kautsar”
⑤. Kelompok pengajian di Suwon
1.3.1.2 Daerah Busan dan sekitarnya
①. Persaudaraan Umat Muslim Indonesia Al Fatah (PUMITA)
②. Kyoungnam Moslem Community (KMC) di Changwon
1.3.1.3 Daerah Daegu dan sekitarnya
①. Kelompok pengajian PERMATA
②. Kelompok pengajian mushalla Al Amin
③. Kelompok pengajian JAMUSI di Waegwan
④. Kelompok pengajian Saehan
1.3.1.4 Daerah Kwangju
①. Ikatan Keluarga Muslim Indonesia-Korea (IKMI)
②. Kelompok pengajian masjid Jeonju
1.4 Pumita dulu dan kini
Pumita sebagai salah satu organisasi warga negara Indonesia di Korea Selatan yang bernafaskan Islam dan berdomisili di Busan berusaha melakukan pembianaan dakwah Islam guna menangkal pengaruh budaya yang jelek tersebut. Bermacam-macam kegiatan positif ditawarkan untuk mengisi waktu luang warga Indonesia yang sebagian besar adalah para tenaga kerja Indonesia di luar negeri.
Pumita kini
Seiring berjalannya waktu, dinamika perjalanan Pumita semakin semarak. Hadir dan bergabungnya para mahasiswa dari Indonesia menjadikan kegiatan organisasi Islam di Korea semakin semarak.
Beberapa kegiatan Pumita pada kepengurusan periode III (Training Kepemimpinan) dan periode IV (Training Kepemimpinan dan Kewirausahaan) yang dilaksanakan pada saat liburan Chuseok telah secara aktif melibatkan para mahasiswa sebagai pembawa materi acara. Keterlibatan para mahasiswa di Busan dan sekitarnya secara langsung membawa perubahan baik dari sisi semangat maupun isi dari organisasi Pumita. Materi-materi keorganisasian dan kewirausahaan mulai diperkenalkan dalam berbagai acara antara lain Pelatihan Teknologi Tepat Guna (PTTG) di bawah koordinasi devisi Litbang-Pumita. Materi ini mendapat sambutan positif dan hangat dari kalangan anggota Pumita, diharapakan pemberian matei kewirausahaan akan memunculkan ide dan semangat untuk mau memulai usaha mandiri setelah sekian lama bekerja di Korea.
Pelaksanaan Kegiatan
2.1 Bidang dakwah
2.1.1 Bidang dakwah dalam
Alhamdulillah puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang selalu melimpahkan rahmatNya kepada kita sekalian sehingga pada detik ini, kita masih bisa merasakan nikmat yang dilimpahkan Allah SWT kepada kita sekalian yaitu berupa nikmat iman dan Islam. Sehingga kita masih bisa menikmati indahnya dunia. Solawat serta salam senantiasa kami haturkan kepada baginda Nabi Agung MUHAMMAD SAW yang jasa beliaulah kita terangkat derajat kita, merasakan nikmatnya ibadah kepada Allah SWT beliau yang telah mengantarkan kita dari zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang yaitu nur illahi.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya tak lupa kami ucapkan kepada ihkwan dan ahkwat, yang telah banyak membantu kami dalam menjalankan misi nabi, yaitu misi dakwah amar ma'ruf nahi mungkar dalam rangka menghidupkan dan mensyi’arkan agama Allah, dan sunah nabi di bumi Korea ini. Dan ucapan terima kasih tak lupa kami ucapkan kepada ketua pumita, Kang Makmur Rozak yang telah mensuport, baik materi dan semangat sehingga dapat terlaksananya misi suci ini, dan bagi ihkwan yang berada di jajaran tim dakwah kami ucapkan syukron katsir, atas segala tenaga dan pikiranya sehingga dakwah di daerah Busan ini bisa terlaksana. Semoga Allah SWT memberi anugrah yang tiada terkira atas segala apa yang telah kita usahakan. Amin.
Selanjutnya kami dari tim dakwah pumita periode 2008-2009, ingin memberikan laporan pelaksanaan jalanya dakwah di Pumita.
Berikut adalah kegiatan-kegiatan dakwah dalam sepanjang tahun 2008-2009.
2.1.1.1 Kegiatan mingguan.
1. Setiap malam minggu kajian Alqur'an dan Hadits Arbain nawawi karangan Imam Nawawi.
2. Kegiatan hari Ahad.
- Ba’da subuh di adakan kuliah subuh.
- Ba’da dzuhur di adakan tauziah/ta’lim yang diisi oleh ustadz-ustadz PUMITA
- Ba’da asar di adakan kultum.
- Ba’da maghrib di adakan ta’lim magrib
Untuk daftar penceramah yang mengisi kajian setiap hari Ahad sebagai berikut:
- Ustadz Nur ubaydillah
- Ustadz Abu Amar(Hariyadi)
- Ustadz Lilik Abdul Muhid
- Ustadz Agus Roni
- Ustadz Hj.Zulfa
- Ustadz Syaiful Bachri
- Ustadz Makmur rozak
- Ustadz Sulaiman (Oman)
- Ustadz Ahmad Widodo
- Ustadz Syamsul Arifin
- Ustadz Bagus
- Ustadz Ajhi Mursyid
- Ustadz Teguh
- Ustadz Muhmmad Irham Mahfud
2.1.1.2 Kegiatan rutin bulanan
1. Setiap minggu pertama diadakan pengajian yasinan rutin.
2. Setiap minggu kedua dan ke 4 dibagian keputrian di adakan kajian khusus untuk jamaah putri. Oleh Ustadz Arifin, Abu amar(Haryadi) dan Mbak liyu.
2.1.1.3 Kegiatan Tahunan
Kegiatan Tahunan adalah kegiatan yang dilaksakan rutin setiap tahun ,biasanya kegitan rutin PHBI(Peringatan Hari Besar Islam).
a. Ramadhan ,
Diadakan buka bersama dilanjutkan shalat tarawih setelah ba'da isya dilanjutkan dengan tadarus bersama.
b. Idul Fitri
Menjelang akhir ramadhan dari tiem da'wah membentuk tim(kepanitiaan)yang mengurusi mulai dari, pengumpulan zakat fitrah dan penyaluranya sampai kepada mustahiq, dilanjutkan malam idul fitri diadakan dzikir bersama(takbiran)di masjid, diteruskan pagi dengan sholat iedul fitri
c. Idul Adha
Hampir sama seperti halnya Iedul Fitri, cuma tidak ada pengurusan zakat, malam takbiran bersama dilanjutkan pagi, pada waktu Sholat Iedul Ad'ha
d. Peringatan Tahun Baru Hijriyah (tahun baru islam)
Mengadakan acara pengajian
e. Peringatan Milad Nabi Besar Muhammad SAW
Mengadakan acara pengajian
f. Peringatan Isro' Mi'roj Nabi Besar Muhammad SAW
Mengadakan acara pengajian
g. Peringatan Nuzulul Qur'an
Mengadakan acara pengajian
Di samping acara di atas Pumita juga mengadakan acara pernikahan bagi para TKI di Korea yang ingin melangsungkan pernikahan di Korea, yang difasilitasi oleh PUMITA, Busan, dengan rekomendasi oleh KMF. Sebagai pengganti wali nikah kedua mempelai. Lengkap dengan berbagai macam surat yang dilegalisir oleh KUA di Indonesia. Dalam hal ini seperti piagam resmi nikah diluar negeri yang bisa di ganti dengan surat nikah atau buku nikah di KUA (kantor urusan agama setempat).
2.1.2 Bidang dakwah luar
Bidang dakwah luar fokus kepada dakwah diluar PUMITA atau mesjid Al-Fatah, Busan. Alhamdulillah dengan adanya mobil, tim dakwah dapat mengunjungi rekan-rekan yang berada di daerah Kyongju, Yangsan, Chongwan, Noksan dan Kimhe. Kegiatannya dari mulai silaturrahim dan mengadakan ta'lim serta tausiyah.
Selain itu kegiatan bidang dakwah luar yang dilakukan pada periode ini antara lain:
- Mengadakan kegiatan penyegaran rohani untuk muslimah-muslimah Indonesia yang bersuamikan orang Korea.
- Mengadakan temu mualaf yang dimotori oleh Imam Yaseer Lee.
- Menjenguk jamaah PUMITA serta jamaah di luar Busan.
2.2 Bidang pendidikan
2.2.1 Perpustakaan
PUMITA sebagai organisasi dakwah juga menyediakan sarana dakwah melalui buku dan bacaan Islam lainnya. Pembentukan perpustakaan di PUMITA dimaksudkan untuk merangsang kegemaran membaca bagi anggota PUMITA khususnya dan umat Islam Indonesia di Busan untuk menambah wawasan keislaman melalui bahan bacaan Islam. Kegiatan-kegiatan yang sudah terlaksana anatara lain sebagai berikut:
- Melayani peminjaman buku
- Pada minggu pertama, petugas perpustakaan mengeluarkan buku-buku koleksi perpustakaan agar dapat dibaca oleh jamaah yang hadir di saat acara pengajian bulanan yang diadakan oleh PUMITA.
- Untuk minggu kedua, ketiga dan keempat, perpustakaan tetap buka dan melayani jamaah di kantor PUMITA.
- Melayani peminjaman buku via pos bagi jamaah yang jauh dari masjid atau di luar kota Busan. Hal ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada para jamaah yang tidak sempat datang ke masjid untuk membaca/meminjam buku dikarenakan kesibukan pekerjaan.
- Membagikan selebaran tentang data-data buku (judul) dan koleksi majalah kepada para jamah di saat pengajian berlangsung.
2.2.2 Dusil Hanggeul Hakkyo
Alhamdulillah, kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat-nikmatNya. Sholawat serta salam kami sampaikan kepada Rasulullah Muhammad SAW. Hanya dengan ridha dari Allah SWT saja, Pumita sampai sekarang selalu exist dalam menyiarkan agama Islam, melatih ketrampilan dan kewirausahaan para TKI, begitu pula meningkatkan SDM Tenaga Kerja Indonesia melalui program pendidikan bahasa Korea di wilayah Busan.
Dari bidang pendidikan melaporkan bahwasanya untuk menunjang kemampuan bahasa Korea juga SDM para jmaah, kami selalu membuka kesempatan bersama mengikuti materi bahasa Korea baik yang kelas dasar dan kelas menengah yang bertujuan mengajak teman-teman agar selalu terpaut dengan masjid, sekaligus menambah SDM para jamah dalam hal berbahasa Korea yang sopan dan benar. Pada tahap ketiga ini, kami mengadakan piknik ke wilayah Gyeongju bersama dengan pihak FWR beserta para imigran asing yang berada di Korea. Adapun keseluruhan peserta yang mengikutinya sekitar 200 orang dengan 5 bis, sedangkan dari Indonesia ada 19 orang.
Pada tahap ketiga selama kepengurusan Pumita periode 2008/2009, para siswa kelas bahasa Korea mengikuti pelajaran yang dibagi dua waktu (kelas siang dan kelas sore). Berbeda dengan periode-periode sebelumnya, untuk tahun ini kami tidak membedakan antara yang sudah agak bisa dengan yang masih awal, dikarenakan banyaknya keluar masuk para peserta dan seringnya diliburkan karena pengajar berhalangan hadir, juga kadangkala bertabrakanya dengan acara besar Pumita serta sibuknya kerjaan masing-masing pabrik. Sehingga kamipun kesulitan mengabsen siswa-siswa. Berikut ini adalah daftar siswa aktif PUMITA HAKGYO ;
1. Mabrur
2. Khafi
3. Ponco
4. Budi
5. Pambudi
6. Hilmi
7. Toni
8. Muslim
9. Danto
10. Agus
Pada peridode 2008/2009 ini, kami tidak bisa ikut andil dalam kontes festifal Asia yang diadakan tiap tahunya, karena keterlambatan dalam pendaftaran. Sedangkan untuk acara 말하기 대회(lomba pidato bahasa korea), ada 2 peserta dari Dusil Hanggeul Hakkyo yang mengikutinya. Untuk lomba pidato berikutnya akan diadakan pada bulan Oktober yang akan diikuti oleh empat peserta dari PUMITA yakni Saudara Toni, Kahfi, Budi dan Pambudi. Tahun lalu kita mengantongi juara 5 dan 6, InsyaAllah kali ini kta akan masuk 3 peringkat besar.
2.3 Bidang penelitian dan pengembangan (Litbang) 2.3.1 Kegiatan bidang Litbang
Selama periode 2008-2009, Bidang Litbang PUMITA telah melakukan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya baik pengurus maupun anggotanya. Terdapat 2 kegiatan besar yang berjalan yaitu pelatihan kewirausahaan dan penerbitan buletin bulanan Hidayah.
2.3.1.1 Pelatihan Kewirausahaan
Pelatihan kewirausahaan bertujuan untuk memberikan ide rangsangan kepada rekan-rekan pekerja muslim Indonesia untuk berani memulai suatu usaha. Program ini telah dilaksanakan secara berkesinambungan yakni setiap bulan satu kali pada minggu ke empat bertempat di Masjid Al Fatah Busan.
Materi pelatihan akan disampaikan dengan metode presentasi (menggunakan OHP maupun beam projector) dan diskusi. Pemateri pelatihan melibatkan para mahasiswa muslim yang sedang belajar di Korea. Meskipun tidak semua materi menyajikan tentang bagaimana menjalankan sebuah usaha di bidang tertentu, tetapi pengetahuan tentang bidang tersebut juga penting sebagai dasar pengetahuan dalam menjalankan usaha tersebut. Materi pelatihan disusun sedemikian rupa sehingga mudah dipahami dengan jelas oleh para peserta.
• Pelatihan Microsoft Office 2007
Waktu : 26 Oktober 2008
Pemateri : Hengki Rahmanto
Dalam menjalankan usaha, pengusaha sering kali sering mengalami kesulitan dalam membuat surat-menyurat, melakukan pembukuan dan bagaimana mempresentasikan usaha yang hendak dibangun ke calon pemberi modal (investor). Materi ini membahas bagaimana cara menggunakan program yang telah ada dalam hal ini Microsoft Word untuk melakukan sebuah surat-menyurat dalam usaha, bagaimana cara menggunakan Microsoft excel untuk melakukan pembukuan sebuah usaha dan Microsoft Powerpoint untuk membuat sebuah materi presentasi yang menarik. Dan pelatihan ini menjelaskan detail dari tool-tool yang ada dalam satu paket program Microsoft Office tersebut.
• Pelatihan Corel Draw X4
Waktu : 23 November & 28 Desember 2008
Pemateri : Hengki Rahmanto
Pelatihan ini bertujuan untuk membuka wawasan dan peluang usaha bagi peserta dalam bidang desain grafis dan bidang usaha yang lain misalnya pembuatan kaos, stiker dan lain-lain yang berkaitan dengan desain (walaupun secara tidak langsung). Peserta di berikan penjelasan penggunaan setiap tool-tool yang sering digunakan dalam pembuatan sebuah desain. Dan peserta diberikan contoh cara membuat sebuah desain dari awal sampai akhir dalam bentuk video dan secara langsung dipraktekkan.
• Pelatihan Program Retail
Waktu : 25 Januari & 22 Februari 2009
Pemateri : Agung Bakhtiar
Pemateri ingin mengenalkan sebuah program yang dapat memudahkan manajemen sebuah usaha retail baik itu warung kelontong, bengkel dan usaha retail lainnya kepada para peserta. Program tersebut dapat memudahkan dalam mendata barang baik yang masuk dan keluar beserta nilainya dalam bentuk laporan harian ataupun bulanan. Jadi peserta diberikan gambaran dalam cara memanage sebuah usaha yang dengan bantuan komputer sehingga dapat meringankan beban kerja sehingga usaha retail tersebut lebih tertata rapi dan efisien dalam bidang manajemennya.
• Pelatihan Budidaya Perikanan
Waktu : 22 Maret 2009
Pemateri : Puji Rahmadi
Pelatihan ini bertujuan untuk membuka wawasan dan peluang usaha bagi peserta dalam bidang budidaya perikanan. Pemateri menjelaskan jenis-jenis budidaya perikanan ditinjau dari jenis kolam dan ikan yang akan dibudidayakan. Pemateri juga menjelaskan metode yang dapat meningkatkan produktifitas budidaya perikanan yang dijalankan dengan cara pembuatan kolam yang baik sehingga air yang media tempat ikan itu tumbuh terjaga dengan baik dan tanpa membutuhkan pekerja yang banyak. Pemateri juga memberikan estimasi biaya baik yang akan dikeluarkan dan juga untung yang akan diperoleh, sehingga peserta dapat memperoleh gambaran bahwa bidang usaha budidaya perikanan ini dapat dijadikan alternatif usaha apabila para peserta kembali ke Indonesia.
• Pelatihan Usaha Rumah Makan
Waktu : 26 April 2009
Pemateri : Agung Bakhtiar
Dalam pelatihan itu diberikan pengetahuan seputar usaha rumah makan meliputi: Faktor-faktor yang diperlukan dalam memulai usaha rumah makan yakni pemilihan lokasi, syarat-syarat yang dipenuhi agar dapat bersaing dengan rumah makan yang lain, analisa ekonomi sederhana dan perijinan yang harus dipenuhi dalam pembuatan rumah makan agar tidak mendapatkan permasalahan dari pihak pemerintah dan pihak lain (pesaing). Dalam pelatihan itu juga di sertakan tentang tips-tips dalam menjalankan usaha rumah makan bagi orang yang awam terhadap usaha tersebut agar para peserta dapat memahami analisa ekonomi yang diberikan secara sederhana sehingga dapat memahaminya dengan sangat mudah. Serta diberikan juga pengalaman-pengalaman seputar usaha rumah makan supaya para peserta dapat mengelola dengan efektif serta terhindar dari penipuan-penipuan oleh pihak lain.
• Pelatihan Budidaya Perikanan
Waktu : 28 Juni 2009
Pemateri : Agung Bakhtiar
Dalam pelatihan kali ini diberikan alternatif usaha yang mungkin para peserta sebenarnya sudah banyak yang mengetahuinya melainkan belum sadar bahwa usaha tersebut sangat efektif bagi para TKI yang kebanyakan tidak mempunyai ketrampilan khusus. Ide Usaha itu meliputi produksi daur ulang (recycle) dan limbah untuk produksi (waste to product). Dari penjelasan tersebut para peserta terlihat sangat antusias untuk menerapkan ide usaha yang dinilai cemerlang dipresentasikan yakni “limbah untuk produksi”. Karena Ide usaha tersebut tidak memerlukan keterampilan yang baik hanya saja membutuhkan modal yang lumayan besar, oleh karena itu ide usaha tersebut dinilai sangat bagus untuk para TKI dan mendapatkan antusiasme yang bagus pula dari peserta.
Secara umum, melihat jumlah peserta yang cukup banyak yaitu berkisar 15 – 40 orang, pelatihan kewirausahaan ini mendapatkan perhatian besar dari rekan-rekan muslim Indonesia yang datang ke masjid. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan pelatihan seperti ini masih terus dibutuhkan di tahun- tahun berikutnya.
Evaluasi :
• Materi pelatihan kewirausahaan selama ini cukup membuka wawasan peserta dalam memulai suatu usaha, sehingga peserta tidak lagi hanya terpaku pada usaha yang sedang populer. Pelatihan kewirausahaan pada tahun-tahun ke depan sebaiknya bisa menghadirkan lebih banyak lagi macam usaha serta bisa memberikan gambaran yang detail dan riil tentang bagaimana menjalankan usaha tersebut. Keahlian dasar tentang obyek yang akan diusahakan juga sangat penting untuk disampaikan. Misalnya: usaha warung internet membutuhkan pengetahuan tentang jaringan internet dan komputer, maka diperlukan adanya pelatihan mengenai kedua materi tersebut.
• Pembicara sangat menentukan bagaimana cara menyampaikan materi kepada para peserta. Selama periode ini, pembicara pelatihan kewirausahaan merupakan para mahasiswa yang dianggap memiliki pengalaman dalam melakukan sebuah usaha maupun memiliki pemahaman yang baik mengenai sebuah objek usaha. Pada pelatihan-pelatihan yang akan datang, pembicara bisa terbuka dari pihak siapa saja yang pernah memiliki pengalaman usaha yang berjalan dengan baik dan bisa memberikan keuntungan cukup serta manfaat yang baik.
2.3.1.2 Penerbitan Buletin bulanan HIDAYAH
Setiap bulan pada minggu pertama, kami menerbitkan bulletin HIDAYAH. Sampai saat ini buletin dicetak mencapai 200 eksemplar dan didistribusikan ke seluruh organisasi Islam Indonesia yang ada di Korea dengan tujuan da’wah menyebarkan kebaikan bagi umat Islam, terutama bagi komunitas Indonesia. Isi Buletin HIDAYAH terdiri dari berbagai artikel yang bersifat keagamaan dan beberapa artikel berupa pengetahuan umum seperti kesehatan dan informasi pekerjaan.
Secara detail, kolom-kolom buletin HIDAYAH terdiri dari
1. Dari redaksi
Merupakan prakata dari redaksi buletin yang menyampaikan kondisi terbaru PUMITA maupun isi bulletin HIDAYAH secara umum
2. Aqidah
Kolom aqidah menyampaikan ajaran pokok agama Islam yaitu Tauhid. Isinya mengajak para pembaca HIDAYAH untuk selalu mengingat dan beriman kepada Allah SWT.
3. Setetes hidayah
Kolom ini mengisahkan cerita para mualaf yang dalam perjalanannya mendapatkan hidayah Islam.
4. Kisah sahabat
Yaitu berupa kisah-kisah para sahabat Rasulullah dan pengikutnya yang bisa dijadikan contoh dan pengingat untuk selalu berada dalam jalan yang benar.
5. Galeri pumita
Foto-foto kegiatan PUMITA ditampilkan dalam rubrik ini.
6. Kesehatan
Kolom kesehatan berisi tips-tips serta informasi mengenai kesehatan.
7. Bahasa Korea
Rubrik yang masih cukup baru ini berbentuk kolom kecil yang memuat contoh kalimat bahasa Korea beserta arti dan cara pengucapannya. Contoh-contoh kalimatnya berkaitan dengan Islam dan Indonesia. Diharapkan bisa menambah wawasan bahasa Korea para pembaca.
8. Rubrik info
Rubrik ini menampilkan jadwal sholat, kegiatan dana usaha PUMITA seperti kartu, koperasi, layanan pernikahan dan informasi umum lainnya.
Distribusi
Buletin HIDAYAH dikirimkan ke daerah-daerah pemukiman pekerja Indonesia secara cuma-cuma jika ada permintaan dan ke masjid-masjid di seluruh Korea. Distribusi bulletin HIDAYAH juga dilakukan dengan menggunakan internet dalam bentuk PDF file yang disebarkan melalui private e-mail maupun mailing list komunitas muslim Indonesia di Korea (moslemkorea@yahoogroups.com).
2.4 Bidang hubungan masyarakat (Humas)
Humas merupakan bagian penting dari suatu organisasi yang bertujuan menjadi alat penyalur informasi dan kebijakan organisasi kepada para anggotanya ataupun kepada khalayak lain. Boleh dikatakan bahwa berjalannya suatu organisasi sangat tergantung kepada peran bagian Humas. Aspirasi maupun informasi dari elit organisasi yang biasanya tersalur lewat sebauh rapat anggota akan bisa berjalan jika undangan dan penyebaran informasi menjangkau para anggota. Hadir dan tidaknya para pengurus berikut para anggota menjadi tanggungjawab bagian Humas ini.
Kegiatan yang telah dilakukan oleh bidang Humas-PUMITA antara lain sebagai berikut:
① Pengiriman undangan ke jamaah perihal pengajian rutin
② Betindak sebagai penerima tamu dalam kegiatan pengajian
③ Menyiapkan daftar hadir
④ Memberikan pelayanan informasi bagi para jamaah tentang kegiatan PUMITA
⑤ Mengikuti acara dan melayani para jamaah samapi acara selesai
⑥ Sebagai penyedia sarana informasi (publikasi, buletin Hidayah)
⑦ Membantu pelaksanaan acara/kegiatan di hari ahad
⑧ Bekerjasama dengan bidang dakwah mengadakan safari silaturrahmi ke Masjid Itaewon Seoul
⑨ Menghadiri undangan acara kegiatan dari organisasi lain
⑩ Mengajak dan mengkoordisasi para anggota untuk bersilaturrahmi ke organisasi yang lain
⑪ Membezuk/ziarah kepada saudara yang sakit
⑫ Mengadakan Pembuatan SPLP secara missal.
⑬ Bersama bidang Logistik mengadakan kebersihan Masjid.
Detail laporan kegiatan bidang Humas terlampir pada lampiran A.
2.5 Bidang dana dan usaha
Dalam berorganisasi keuangaan adalah hal yang sangat penting sekali, karena segala operasional membutuhkan biaya, apalagi organisasi yang bergerak dalam bidang da’wah yang memerlukan dana sangat besar.
Semenjak PUMITA bediri sumber utama penggalian dana dikelola oleh bidang dana dan usaha. Usaha penggalangan dana sampai kepengurusan PUMITA periode VII ada beberapa usaha diantranya penjualan kartu telpon baik internasional, lokal maupun voucher Indonesia, penjualan perlengkapan shalat, baju muslim, kaset dan vcd islami, buku, majalah, Hp, kamus, penyediaan makanan dan lain-lain. Barang-barang tersebut ada yang didatangkan langsung dari indonesia dan ada yang dari suplier di Korea.
2.5.1 Penjualan kartu telepon
Alhamdulillah sampai pada akhir Juni 2009 diakhir masa kepengurusan PUMITA periode 2008/2009 ini, total keuangan bidang kartu PUMITA mencapai 72.949.655won, dengan pendapatan perbulan antara 1,5-2 juta won perbulan. Dari hasil pendapatan tersebut sebesar 500 ribu won masuk ke kas umum PUMITA setiap bulan, sebagian digunakan untuk biaya operasional bulanan dan sisanya menjadi tambahan modal. Pelayanan penjualan kartu dilakukan dengan dua cara, yang pertama diruang koperasi dan pelayanan lewat pesan sms. Pada perayaan hari besar Islam juga dilakukan pembukaan stand yg melayani penjualan.
Adanya konsumen atau agen yang macet dalam pembayaran seakan menjadi masalah yang rutin setiap kepengurusan. Karena dalam penjualan masih menggunakan sikap kepercayaan terhadap agen dan konsumen atau dengan tidak kata lain tidak adanya jaminan yang diberikan agen atau konsumen. Dalam hal ini kami sudah mencoba paling tidak meminimalisir masalah ini dengan memberikan batasan jumlah piutang dan lebih berhati-hati kepada agen atau konsumen yg masa training sudah habis.
Alhamdulillah pada kepengurusan ini dari kartu bisa menambah kas umum PUMITA sebesar empat juta rupiah yang nanti digunakan untuk mengembangkan lagi usaha PUMITA Indonesia. Kami, Muhammad Irham Mahfud, Kasroni dan Dyah Kurniasari selaku pengurus kartu periode 2008/2009 ini memohon kritik dan saran untuk kemajuan penjualan kartu PUMITA dan minta maaf jika dalam mengelola penjualan kartu kurang optimal.
Laporan detail keuangan penjualan kartu telepon PUMITA terlampir pada lampiran A.
2.5.2 Koperasi
Koperasi Pumita sudah sejak kepengurusan periode III tahun 2003-2004. Koperasi ini melayani penjualan perlengkapan sholat, baju muslim/muslimah, baju batik, Al-quran, majalah, buku, Hp bekas, kaset/cd/vcd/dvd Islami dan lain-lain. Penjualan dengan sistem yang kita bayar kontan (untuk barang barang yang kita order), ada juga dengan sistem titip barang). Barang-barang tersebut sebagian didatangkan dari Indonesia. Sebagian lainya adalah hasil kerja sama Pumita dengan para supplier. Sistem kerja sama dengan supplier disini beragam. Sebagian kami bayar jika barangnya sudah terjual.
Pada kepengurusan periode ini, usaha koperasi dikelola oleh Saudara Bagus dan Bukhori. Pada hari raya Idul Fitri dan pengadaan SPLP, koperasi mengadakan bazaar dengan omset kurang lebih 1.143.000won dengan keuntungan 393.500won pada saat idul fitri dan pendapatan 330.000won dengan keuntungan 181.000won pada pengadaan SPLP.
Omset penjualan rata-rata mencapai 2.251.342won dengan keuntungan bersih 295.125won perbulan.
Sampai laporan ini dibuat, aset koperasi mencapai 13.249.400won dengan perincian sebagai berikut:
Uang kas bulan Juni : 6.390.100won
Aset di Bank Busan : 6.731.300won
Piutang ke pelanggan : 128.000won
Hutang ke supplier : 0won
Pada kepengurusan periode ini mengalami kenaikan sekitar 197% atau senilai 6.538.200won dengan perbandingan aset periode VII 6.711.200won dan aset periode VIII sebesar 13.249.400won.
Hasil keuntungan koperasi diserahkan ke bendahara dan sebagian digunakan untuk operasional dan pengembangan usaha.
Kesulitan yang dialami antara lain masalah sulitnya mendatangkan barang-barang komoditi dari Indonesia terutama minyak wangi, serta kendala tersendatnya barang kiriman dari PUMITA Indonesia dimana hanya 1 paket yang sampai dari 2 paket yang dipesan.
2.5.3 Jasa Pengiriman Uang
Jasa pengiriman uang di PUMITA sudah berjalan sejak awal – awal berdirinya PUMITA. Tapi karena beberapa faktor terjadi kevakuman beberapa tahun. Baru pada kepengurusan PUMITA Busan periode VII tahun 2007-2008 di buka lagi sejak tanggal 13 April 2008 bekerja sama dengan Bank Industrial of Korea atau IBK cabang Jangjondong (sejak tanggal 23 Juni 2008 pindah ke Namsandong). Pada saat peringatan maulid nabi tepatnya tanggal 6 April 2008, pihak bank sedang mencari nasabah di halaman masjid Al Fatah Busan, dan kami pun melobi pihak bank agar membuka pengiriman uang setiap hari minggu dan dengan syarat yang mudah yaitu cukup mengisi formulir dan foto copy paspor atau SPLP dan pihak PUMITA yang akan mengantar berkas dan uang yang akan dikirim ke bank jadi pihak bank tidak perlu datang ke masjid dan nasabah pun tidak perlu pergi ke bank. Kalau dulu jasa pengiriman uang ini dilakukan pada akhir kepengurusan periode III dan awal kepengurusan periode IV yaitu di tahun2004-2005 bekerja sama dengan pihak KOOKMIN BANK dan pada kepengurusan Periode VI diawal tahun 2007 juga pernah dilakukan kerja sama dengan pihak KEB dan IBK (FINE BANK) karena adanya pergantian pegawai bank maka terjadi kebijakan baru bahwa yang bersangkutan atau nasabah harus datang sendiri ke bank tidak boleh diwakilkan dan masalah ini adalah menjadi penyebab terputusnya jasa pengiriman uang. Mudah-mudah jasa pengiriman uang pada periode VIII ini terus berlanjut tanpa terputus karena saat melobi yaitu langsung dengan wakil pimpinan cabang. Selain pengiriman uang kami juga membuka pembuatan buku bank.
Jasa pengiriman uang ini pihak PUMITA, Busan, tidak mengenakan biaya tapi cukup dengan infak seikhlasnya. Alhamdulillah sejak dibukanya jasa pengiriman uang sampai laporan ini dibuat sudah terkumpul uang infak sejumlah 267.000. won dengan jumlah nasabah sekitar 40 orang. Hasil infak ini merupakan pendapatan yang cukup besar untuk membantu jalannya da’wah PUMITA, hasil dari infak ini ada dua macam yaitu uang sisa penukaran dolar yang tidak diambil dan oleh nasabah agar dimasukan infak, maka infak ini kami masukan ke kotak amal yang di kelola oleh bidang Ziswaf PUMITA Busan dan infak yang satu lagi yaitu infak yang asli dari nasabah pengiriman uang dan infak ini sebagian besar di setorkan ke bendahara dan sebagian lagi digunakan untuk operasional.
Demikian laporan ini kami buat semua data mengenai laporan ini di hitung pada tanggal 12 Juli 2009 dan semua terlampir di lampiran A.
2.5.4 Jasa Pemesanan Tiket Pesawat
Sudah satu tahun lebih PUMITA TOUR berdiri, dan Alhamdulillah selama itu bisa mengakomodir kebutuhan jamaah untuk menyediakan tiket pulang ketanah air. Sampai pada akhir Juni 2009 ini pendapatan dari penjualan tiket sebesar 823. 650won. Pendapatan tersebut tidak termasuk pengeluaran untuk operasional dan digunakan untuk mendukung kegiatan olahraga jamaah PUMITA. Terkadang pelayanan yang diberikan kurang maksimal dikarenakan keterbatasan waktu dan pengurus. Semoga tahun-tahun kedepan dapat berkembang lebih baik lagi.
2.5.4 Bidang jasmani dan kepemudaan
Bidang ini membawahi kegiatan olah raga dan kepemudaan, diantaranya adalah Sepak Bola, Badminton, Bola Voli, Tenis Meja., dan lain-lain.
Pada kepengurusan periode ini, setiap hari Ahad diadakan olah raga bersama di lapangan Nopodong atau lapangan olahraga di SMA dekat mesjid.
Berikut adalah daftar pemain tim sepak bola PUMITA ABABIL :
Agus
Agus salim
Abd. Rahman
Arifin Sy.
Bambang
Heri Iskandar
Bukhori
Heri Susanto
Jayadi Ujang Redi
Toni
Sawor
Hasan
M. Rahman
Teguh
Hatiman
Teguh B
Jadwal latihan tim ABABIL adalah setiap bulan pada Ahad kedua dan keempat. Ahad 17 juli 2009 memperoleh Juara III dalam acara PIF CUP 2009 yang diadakan di Sasang.
2.7 Bidang Logistik
Bidang logistik di Pumita Busan mempunyai tugas membantu terlaksananya semua kegiatan yang di lakukan oleh Pumita Busan ,terutama pada acara pengajian bulanan yaitu kami menyiapkan sajian dan segala keperluan yang diperlukan untuk jemaah setelah mengikuti pengajian dana di ambil dari kas bendahara namun semenjak bulan April 2008 dana di ambil dari keputrian yaitu hasil dari jualan nasi dan mie ayam pada hari minggu.
Selain membantu acara Pumita kami juga membantu pihak masjid Al Fatah Busan yaitu pada Bulan Ramadhan Kami menyiapkan menu untuk buka puasa dan santap sahur serta menyiapkan tikar untuk shalat Idul Fitri dan shalat Idul Adha karena jemaah tidak tertampung di ruang shalat utama.
Daftar inventaris barang yang dicatat oleh bidang logistik terlampir pada lampiran A.
2.8 Bidang Zakat, Infaq, dan Sodaqoh (Ziswaf)
Ziswaf PUMITA terbentuk pada kepengurusan PUMITA periode III (2003-2004), pada periode berikutnya sempat vakum, alhamdulillah pada periode V mulai aktif kembali hingga periode ini (2008-2009). Bahkan sekarang ada MEMBER DONATUR TETAP yang jumlahnya kurang lebih 105 donatur dan mungkin bertambah. MEMBER ini di bentuk mulai kepengurusan periode ini 2008/2009 tepatnya pada bulan September, berawal dari hasil rapat dan kesepakatan pengurus juga kesadararan setiap muslim yang perduli akan tujuan ZISWAF.
Tujuan dibentuknya ZISWAF adalah semata-mata untuk memberdayakan zakat, infaq, shodaqoh serta wakaf dari jamaah di Busan dan sekitarnya, mengingat betapa pentingnya kewajiban zakat/shodaqoh. Dan tugas ZISWAF mulai dari pengumpulan, pengelolaan hingga pendistribusian. Kami, Bidang Ziswaf mohon bantuan semua pihak khususnya pengurus PUMITA membantu menginformasikan ke semua jama’ah agar kesadaran setiap muslim meningkat dan harapan kita dengan bayaknya muslim yang sadar akan pentingnya hal ini, insya Allah, saudara kita yang berhak menerimanya akan tertolong dari pada kristenisasi yang sekarang ini gencar di mana-mana. Tidak ada pengorbanan yang sia-sia jika kita membelanjakan sebagaian harta kita di jalan Allah. Kami kadang mengalami kesulitan dalam meyosialisasikan berkaitan dengan tujuan ini karena waktu, kerjaan, mungkin juga kurangnya ilmu. Tapi disini kami berusaha demi syiarnya agama Islam tercinta ini.
2.9 Bidang Keputrian
2.9.1 Keanggotaan
Bidang keputrian periode kali ini diketuai oleh Saudari Sri Atin. Pengurus keputrian antara lain Eni Karowati, Lina, Primastuti D dan Liyu AS. Pengurus periode kali ini cukup aktif dalam mengisi kegiatan rutin di bidang keputrian.
2.9.2 Keuangan
Bidang Keputrian PUMITA setiap minggunya berjualan makanan khas Indonesia yang hasil penjualannya dipakai untuk menunjang kegiatan-kegiatan dakwah PUMITA terutama bidang keputrian. Kas bidang keputrian saat ini adalah 1.126.300 won dimana di awal periode kepengurusan jumlah kas adalah sebanyak 1.805.000won.
2.9.3 Kegiatan
Kegiatan Rutin Bidang Keputrian
0 komentar for "Visi dan Misi Pumita Busan"