Percaya adanya Ghaib ?
“ Hai orang orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa “ ( QS. Al Baqarah 183 )
Kuitpan ayat tersebut seringkali kita dengar dalam majelis-majelis ta’lim terutama menjelang puasa, namun sayang hal-hal yang sering disampaikan sering kali hanya berkaitan dengan puasa secara umum, jarang sekali pembahasan terfokus pada bagian tertentu saja. Kali ini saya mencoba untuk mengupas tentang taqwa terkait dengan berbagai fenomena yang terjadi dikalangan umat Islam terutama yang berasal dari Indonesia.
Definisi taqwa berdasarkan keterangan dari salah satu bagian ayat Al Qur’an dapat ditemukan di awal surat Al Baqarah yaitu pada ayat 3 yang artinya “ Yaitu mereka yang beriman kepada yang ghaib “. Jadi pada kesempatan ini penulis sengaja hanya membahas taqwa terkait dengan keimanan kita terhadap yang ghaib karena hal ini begitu besar pengaruhnya terhadap pola pikir umat Islam Indonesia dari kalangan miskin, kaya, awam dan intelek. Memang sejak dulu dunia timur adalah dunia mistis dan hingga sekarang hal itu tetap berlaku, namun disayangkan umat Islam banyak yang terjebak hingga tanpa sadar masuk kedalam penyimpangan aqidah, tanpa sengaja telah berlaku syirik kepada Alloh.
Percaya adanya ghaib adalah syarat mutlak untuk mendapat predikat Muttaqien dikarenakan Alloh SWT bersifat Ghoib, Jadi orang-orang yang mergukan adanya hal-hal yang bersifat ghoib perlu juga di ragukan keimanannya Kepada Alloh SWT. Akan tetapi keimanan kita akan adanya ghoib itu harus diarahkan harus sesuai dengan syari’at ajaran agama Islam. Berikut ini hal-hal yang perlu dikaji ulang apa hal ini sudah benar-benar tepat apabila hal tersebut dilakukan oleh umat Islam.
A. Ziarah Kubur Orang-Orang Sholeh
Sudah menjadi suatu yang umum di Indonesia terutama di daerah-daerah pada bulan-bulan tertentu mereka membentuk rombongan untuk ziarah kubur walisongo atau kuburan para kiai. Sesungguh ziarah kubur adalah sesuatu yang tidak dilarang bahkan itu bias menjadi sunnah apabila untuk mengingatkan kita akan kematian. Tetapi pada prakteknya ziarah tersebut banyak yang hanya menjadi alat syirik kepada Alloh SWT. Para pesrta kebanyakan dibelenggu keyakinan bahwa menziarahi makam sunan tertentu punya manfaat tertentu pula, jadi para peserta bukan ingat mati saat dikuburan wali tetapi malah ingat urusan dunia, ingin kayalah, ingin anaknya sukseslah, mereka lupa bahwa para wali itu sudah tidak bisa apa-apa, lantas dapatkah dibenarkan apabila kita minta berkah kepada wali yang sudah mati, tentu ini adalah batil.
Mungkin ada yang beralasan bahwa ini adalah wasilah (lantaran) tetapi dalam syari’at Islam tidak pernah ada dalil yang menyatakan bahwa orang mati bisa menjadi prantara antara manusia dan Alloh. Jangankan orang mati nabi saja dalam keadaan tertentu juga tidak bisa memberikan pertolongan kepada orang-orang yang disayanginya seperti nabi nuh terhadap anaknya, Nabi Luth terhadap istrinya, Nabi Muhammad terhadap pamannya (Abu Thalib).
Jadi jelas mengharap berkah hanya kepada Alloh semata, tak ada yang berhak dimintai selain Dia. Mengharap karunia Alloh dengan prantara orang mati adalah dalil yang mengada-ada. Alloh sudah memberi peringatan dalam Al Qur’an “ Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Alloh sedekat-dekatnya.” (Az Zumar 3). Jadi ayat tentang kafir Quraisy ini harus menjadi pegangan bahwa berharap sesuatu, mencari pelindung selain Alloh adalah batil dan hal itu tergolong syirik. Dan firman Alloh “Sesungguhnya Alloh tidak mengampuni dosa mempersekutukan Dia dengan sesuatu. “ (An Nisa 116). Inilah sebenarnya yang harus diikuti oleh orang-orang beriman jadi bukannya takut miskin, takut tidak naik pangkat atau yang lainnya.
B. Perdukunan
Begitu maraknya perdukuna di Indonesia, bahkan dukun-dukun sampe diiklankan seperti permen. Dan sayang banyak umat Islam kita yang masih kesemsem dengan hal-hal demikian. Urusan dunia telah banyak menjerumuskan kita dalam kesyirikan. Kebanyakan mereka datang kedukun hanya karena tidak sabar atau kurang mensyukuri nikmat Alloh. Ingin naik pangkat, cepat kaya dan lain-lain, ketidak sabaran menjadikan mereka mencari jalan pintas, Nabi SAW bersabda “Siapa yang mendatangi Arraaf (tukang tenun) dan menanyakan sesuatu kepadanya, tidak akan diterima sholatnya 40 hari (HR. MUSLIM). Begitu berat hukuman bagi orang yang pergi ke dukun namun hal ini sering dilalaikan oleh umat kita, Firman Alloh “Kecuali syaitan yang mencuri-curi (berita) yang dapat didengar (dari malaikat) lalu dia dikejar semburan api yang terang“ (Al Hijr 18). Berdasarkan firman Alloh tersebut bisa diketahui bahwa ada rahasia-rahasia ghoib yang bisa tercuri oleh syaitan dan tentunya dipakai sebagai alat untuk menjalankan misi syaitan yaitu menyesatkan manusia. Dan hal ini telah di Firmankan “Dan demikianlah kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syetan-syetan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia) ( QS. Al an’am 112 ). Dari ayat tersebut syetan itu berasal dari dua golongan yaitu dari jin dan manusia.
Maka dari itu jelas dukun-dukun yang sering bekerja sama dengan jin atau yang lainnya itu adalah syetan bagi orang-orang beriman apabila kita sampai mempercayainya maka kita perlu memperhatikan firman Alloh “Dan mereka (orang-orang musyrik) menjadikan jin itu sekutu bagi Alloh, padahal Alloh lah yang menciptakan jin-jin itu “ (Q.S. Al An’am 100). Dengan demikian jelas bahwa urusan dengan jin baik dengan prantara dukun atau tidak buntutnya akan membawa kearah syirik, bergantung kepada bantuan jin yang juga mahluk sebagaimana manusia, dan apabila kita sampai melakukannya maka dosanya tak akan diampuni.
Lantas jika yang disampaikan dukun itu benar? Hal itu dikarenakan mereka mendapatkan berita-berita yang mencuri sebagaimana ayat yang terdahulu. Rosulullah juga pernah ditanya sahabat “Ya Rosul bukankah yang dikatakan dukun itu kadang-kadang benar ? “ jawab rosul “ Ya, tapi dari satu kebenaran akan muncul 1000 kebohongan“ jadi bisa kita bandingkan antara manfaat dan mudorot adalah satu berbanding seribu makanya perdukunan dilarang.
Oleh karena itu ada satu hal yang harus kita pegangkuat berkaitan dengan segala sesuatu yang bersifat ghoib yaitu firman Alloh “Pada sisi Alloh lah kunci-kunci semua yang ghoib, tak ada yang mengetahuinya kecuali Ia sendiri..” (Q.S. Al An’am 56) Jadi seandai apapun manusia, sesoleh apapun dan dengan predikat apapun bahkan nabi sekalipun tak ada yang mutlak mengetahui ghoib. Semua hanya milik Alloh yang mutlak satu-satunya. Janganlah kekaguman saudara-saudaraku pada para kiai atau orang-orang soleh atau dukun-dukun yang dianggap berilmu menjerumuskan saudaraku semua dalam syirik nafsi. Semua manusia sama semua kelebihan hanya pemberian Alloh, tak satupun manusia punya daya kekuatan selain pemberian Alloh SWT. Hormati dan kagumi manusia sewajarnya, jangan berkelebihan, kagumilah zat yang telah menciptakan manusia soleh-soleh itu dan jangan hanya sebatas kagum dekatilah, cintailah niscaya saudaraku bisa menjadi seperti orang-orang yang punya kelebihan itu.
Lantas jika yang disampaikan dukun itu benar? Hal itu dikarenakan mereka mendapatkan berita-berita yang mencuri sebagaimana ayat yang terdahulu. Rosulullah juga pernah ditanya sahabat “Ya Rosul bukankah yang dikatakan dukun itu kadang-kadang benar ? “ jawab rosul “ Ya, tapi dari satu kebenaran akan muncul 1000 kebohongan“ jadi bisa kita bandingkan antara manfaat dan mudorot adalah satu berbanding seribu makanya perdukunan dilarang.
Oleh karena itu ada satu hal yang harus kita pegangkuat berkaitan dengan segala sesuatu yang bersifat ghoib yaitu firman Alloh “Pada sisi Alloh lah kunci-kunci semua yang ghoib, tak ada yang mengetahuinya kecuali Ia sendiri..” (Q.S. Al An’am 56) Jadi seandai apapun manusia, sesoleh apapun dan dengan predikat apapun bahkan nabi sekalipun tak ada yang mutlak mengetahui ghoib. Semua hanya milik Alloh yang mutlak satu-satunya. Janganlah kekaguman saudara-saudaraku pada para kiai atau orang-orang soleh atau dukun-dukun yang dianggap berilmu menjerumuskan saudaraku semua dalam syirik nafsi. Semua manusia sama semua kelebihan hanya pemberian Alloh, tak satupun manusia punya daya kekuatan selain pemberian Alloh SWT. Hormati dan kagumi manusia sewajarnya, jangan berkelebihan, kagumilah zat yang telah menciptakan manusia soleh-soleh itu dan jangan hanya sebatas kagum dekatilah, cintailah niscaya saudaraku bisa menjadi seperti orang-orang yang punya kelebihan itu.
Oleh, Hasyim Asyari
| Pengrurus Pumita Indonesia
Red. pumitabusan.com
| Pengrurus Pumita Indonesia
Red. pumitabusan.com
0 komentar for "Percaya adanya Ghaib ?"