Siapa Bilang Kerja Di Korea Tidak Bisa Sholat

KOREA…dalam benak kita pasti akan terpikir WAHHH…suatu Negara yang serba canggih, dalam bidang pertaniannya, Perikanan, Transportasi, Industrinya. Memang benar dan kenyataan KOREA merupakan Negara maju yang bisa menciptakan alat–alat modern pada zaman sekarang bahkan mampu memproduksi mobil atau motor sampai di Exspor keberbagai Negara lain.

Kita ketahui bersama bahwa korea ini sepertinya Negara yang kita pandang lebih gampang cari duit atau pengalaman. Cari kerja mudah dan upah pegawai lumayan banyak. Sampai dari berbagai Negara tetangga mengincar untuk bisa datang ke korea ini dengan visa training, bisnis, pelajar dan sebagainya. Tetapi kebanyakan diantaranya mereka disini bekerja mencari uang demi merubah nasib dan kehidupannya.

Karena dalam beranggapan dalam jangka waktu 1/2 tahun bisa mengumpulkan uang yang lebih untuk membangun masa depan sesuai harapannya masing – masing. Dalam 1 bulan dikorea upah gaji pegawai rata – rata 1 juta won. Berarti kalo dirupiahkan 9 juta rupiah. Bagi kita upah segitu memang lebih dari cukup, dibanding upah pegawai dinegara kita.

Tetapi bagi seorang muslim, kita harus bisa berpikir dan memahami apa arti hidup kita ini. Apa Cuma karena uang ( materi ) kita datang kekorea ini ? Apakah kita bangga ( bahagia ) dengan banyak uang yang kita dapatkan dari hasil kerja dikorea ini.

Coba mari kita renungkan sebagaimana firman Allah SWT :
وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِيَعۡبُدُونِ
“ Dan tidaklah kuciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaKu “
( Surat Adz-Dzaariyat : 56 )

Sebagai seorang yang beriman harus kita sadari bahwa kita semua hanya sekedar mahluk, dan Allah lah yang maha kuasa, Allah lah yang maha mengegnggam segala urusan. “ Laa Haula Walaquwwata Illa billahil Aliyil Adzim “. Dengan demikian semua dimensi kehidupan hendaklah kita letakan dalam posisi ibadah. Bukan Solat saja yang bisa kita artikan sebagai ibadah tetapi bekerja, main, bersaudara juga bisa kita rangkai sebagai ibadah. Semua itu merupakan fundamen yang mengokohkan Ibadah.

Jadi bisak kita ambil hikmahnya. Alangkah baiknya jika kita kerja ke korea ini tidak sekedar mencari uang saja. Tetapi yang lebih penting dari itu kita haruskan niat kita bahwa dengan bekrja dikorea ini sebagai lantaran Ibadah kita kepada Allah SWT. Agar apa yang kita dapatkan dikorea ini menjadi keberkahan bagi kita yang bisa bermanfa’at didunia dan diakhirat, Amiin.

Kerja Niat Ibadah

Setiap hari siang dan malam kita asik bekerja, banting tulang kerja mati matian sampai dimarah-marah boss harapan kita hanya sekedar mendapatkan upah ( uang ) tentu saja yang kita peroleh atau dapatkan hanya capek dan uang saja. Tetapi dalam kesibukan kerja kita niat Ibadah, dalam arti memenuhi atau menjalankan perintah Allah lantaran kita bekerja niat Basmalah dan kita akhiri Hamdalah selain mendapatkan upah ( uang ).

Kita juga mendapatkan pahala dari Allah SWT, sebagai amal ibadah yang bisa kita buat bekal di akhirat nanti. Sebagai seoranmg muslim kita harus sadar bahwa kita punya kewajiban yang harus kita lakukan yaitu sholat maka apa boleh buat dalam situasi yang bagaimanapun, sesulit apapun kita harus berusaha menegakkan atau menjalankannya. Kalau kita sebagai seorang muslim. Tapi jika sebaliknya kita mengaku seorang muslim tapi pribadi kita ikut budaya orang kafir. Itu berarti malah menjelek – jelekkan pribadi seorang muslim di depan orang–orang kafir ( Naudzu Billlah ).

Memang sholat merupakan pembatas atau pembeda antara orang muslim dengan orang kafir. Sebagaiman sabda Nabi Muhammad SAW.

“ Sholat adalah tiang agama, maka barang siapa yang telah mendirikannya sesungguhnya ia telah mendirikan agama dan barang siapa yang merobohkannya sesungguhnya ia telah merobohkan agama “ ( HR. Bukhori ).

“ Batas antara orang muslim dan orang kafir ialah meninggalkan sholat “
( HR. Ahmad dan Muslim ).

Memang begitu sangat pentingnya perkara sholat itu sehingga para ulama bersepakat untuk mengeluarkan predikat kafir bagi orang yang meninggalkannya dengan sengaja. Kalau memang sholat itu sudah kita pentingkan maka kita sudah terbiasa melakukannya coba kita renungkan baik–baik sudahkah sholat itu kita pentingkan ? buktinya serepot apapun diwaktu kerja kita berani minta Izin ke WC, tetapi kadang kita minta izin untuk sholat aja enggak sempat atau enggak berani ini berate sholat belum bisa kita pentingkan. Malah kadang ada yang sengaja melalaikan atau meninggalkan Sholat karena kesibukan kecapaian kerja, takut sama sajang ( boss ), asik jalan–jalan menikmati keindahan korea.

Sholat hukumnya wajib Ain, artinya wajib bagi setiap Individu yang merasa atau mengaku dirinya muslim dan dewasa ( Aqil baligh ). Dan menjadi identitas keislaman seseorang. Tapi tidak pernah sholat. Banyak orang mengaku dirinya muslim, keturunannya adalah keturunan muslim, Identitas ( KTP ) dirinya muslim, perkawinannya ala islam, pergaulannya dengan orang muslim tapi setelah di korea kebawa oleh budaya orang kafir. Prilaku seperti ini mendorong seseorang berbuat seenaknya memakai identitas muslim, menjelek–jelekan golongan orang muslim atau Islam.

Coba kita renungkan, bahwa sholat adalah Ibadah yang pertama kali di pertimbangkan bagi seorang hamba di hari kiamat nanti. Bila baik sholatnya maka akan baik pula amal perbuatannya, sebaliknya bila buruk Sholatnya maka buruk pula amalnya. Nabi Muhammad SAW bersabda :

“ Pertama kali seorang hamba akan dihisab di hari kiamat nanti adalah Sholatnya apabila benar maka benarlah seluruh amal perbuatannya dan apabila buruk maka rusaklah amal perbuatannya“ ( HR. Thabrani ).

Silahkan renungkan sendiri, jikalau sehari lima kali kita mandi persis seperti waktu sholat, niscaya tubuh kita akan bersih. Nah…Sholatpun diatur sedemikian rupa oleh Allah SWT. Sehari 5 kali kita sholat sehingga menjadi pengugur dosa yang sangat efektif, jadi kita akan tenang dan hati kitapun tentram bahkan kita sudah punya bekal untuk menghadapi maut / kepulangan kita kepada Allah SWT karena belum tentu sholat kita bisa menyelamatkan di akhirat nanti tentu saja harus disertai amalan – amalan ibadah yang lain.

Sudahkah terpikir dalam benak kita bahwa mereka yang sudah selalu menjaga Sholatnya masih takut belum tentu selamat, apalagi yang tidak sholat. Coba apa yang bisa kita handalkan bila kita dimintai pertanggung jawaban di akhirat nanti. Apakah hasil ratusan juta won dari korea ini yang kita handalkan.

Sekali lagi, marilah kita saling mengingatkan untuk bisa meningkatkan atau memperbaiki mutu sholat kita. Kebersamaan dan kerukunan kita sesama muslim akan mengokohkan UKHUWAH ISLAMIYAH di bumi korea ini.

Semoga Allah SWT selalu membimbing kita agar senantiasa mampu menegakkan dan mendirikan sholat dengan sebaik–baiknya. Dengan demikian apabila kita dipandang baik oleh orang korea Insya Allah mereka akan terbeli hatinya, tertarik akan kemuliaan Islam. Dengan seijin Allah siapa tahu Korea nanti menjadi negara mayoritas Islam…Allahumma Amiin.

Oleh: Imam Sanjaya
| Kontributor Buletin Hidayah Pumita Busan
Red. PumitaBusan.COM



Bagikan ke :

Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit
Posted by PUMITA on 12:26 AM. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response or trackback to this entry

0 komentar for "Siapa Bilang Kerja Di Korea Tidak Bisa Sholat"

Leave a reply