Tampil Beda, Kenapa Takut
“Motivasi kamu untuk ke Korea kurang”, kata guru kami di BLK sore itu.
“Gak mungkin bu”, kata saya. (dalam hati saya kan penasaran, gimana kurang motivasi, padahal saya sudah pakai semangat 45 untuk segera berangkat ke Korea, sampai dideportasi lagi sebulan sebelumnya karena nekad pakai visa turis).
“Saya mau tanya bu”, kata saya pada si ibu yang seorang phisikolog itu.
“Silahkan”, katanya. “Dari mana ibu menilai saya koq kurang motivasi”, tanya saya.
“Dari gambar yang kamu buat dan penampilan kamu yang berantakan, terutama rambutnya, coba dirapikan sedikit”, jawab si ibu.
“Kalau gambar, memang dari dulu saya nggak bisa melukis bu, tapi kalau penampilan nanti mau pakai jilbab bu, kata saya santai dan spontan. (tanpa niat sama sekali lho).
Dua minggu setelah berada di Korea, iseng saja saya memakai jilbab sewaktu akan berangkat ke supermarket bersama teman saya. “Kamu kelihatan lebih baik dengan jilbab seperti itu, komentar teman saya dan membuat saya tersanjung. Padahal saya iseng saja mencoba, tapi komentar teman itulah yang telah membuat suatu perubahan dalam kehidupan saya selanjutnya. Mulai pagi itu dengan modal 2 buah jilbab yang saya bawa, saya tanamkan niat di hati untuk memulai kehidupan yang baru dengan penampilan yang baru pula. Tidaklah mudah untuk melakukan itu di negeri yang masih asing dengan jilbab ini, tantangan datang khususnya dari lingkungan kerja. Saya tidak diperbolehkan memakai jilbab kalau berpergian dengan orang- orang Korea. Tapi semakin keras mereka melarang saya untuk memakai jilbab, sekeras itu pula saya menolaknya. Atau biasanya saya punya opsi, daripada tidak pakai jilbab, lebih baik saya tidak ikut. Dan lama kelamaan merekapun tidak melarang lagi. Mereka biarkan saja saya aneh sendiri, berbeda dengan teman-teman dari Indonesia lainnya.
Tidak hanya di pabrik saja, distasiun kereta api dan di pasar beberapa kali jilbab saya ditarik paksa oleh ajuma-ajuma saat bertemu mereka, saya dipaksa untuk membukanya. Dan bahkan pernah suatu saat sedang berada di kereta, jilbab saya ditarik oleh seorang nenek yang yang berpenampilan nyentrik dengan rambutnya yang disemir warna-warni dan saya disuruh menirunya karena menurutnya itu lebih cantik. Nauzubillah, kata saya. Tapi terhadap mereka biasanya saya memaklumi, karena mereka tidak mengerti apa artinya jilbab dan pakaian takwa untuk seorang muslimah.
Berbeda kalau bertemu dengan orang Indonesia, melihat saya yang berpenampilan beda ini biasanya ditanya yang macam-macam. Dari hal yang biasa sampai yang agak sulit menurut kadar pengetahuan agama yang saya miliki. Dan pengalaman itu membuat saya semakin giat untuk mempelajari ilmu agama ini, habis malu juga sih, kelihatannya saja akhwat yang shalihat, pas ditanya …. Ternyata gak tahu apa-apa. (walau kadang dihati berkata “, afwan sobat, ternyata diriku tak solehah seperti yang kamu kira”.) Ya..... tapi daripada malu-maluin akhirnya saya jadi semangat untuk mempelajari buku-buku agama, mengikuti kajian-kajian, walaupun kadang-kadang hadir di pengajian, tapi kebagian tugas di bagian paling belakang. Yang penting hadir kan ?????
Perempuan berjilbab untuk negara seperti Korea ini akan kelihatan sangan berbeda, terutama di musim panas. Musim dimana ajang kontes busana, yang diikuti oleh seluruh penduduk Korea, tak terkecuali para tenaga kerja Indonesia. Orang-orang berlomba utnuk memakai busana semini mungkin. Kontes bikini ada dijalanan, disupermarket, bukan dikolam renang, sehingga membuat syahwat setiap orang yang memandang.Tanpa rasa malu mereka memamerkan onderdil dalam yang seharusnya ditutupi. Pemandangan yang membuat saya malu untuk melihatnya, atau bagi laki-laki yang jaim, harus istighfar kali ya ?? Karena saya yang perempuan pun harus istighfar terus melihatnya.
Dalam islam, seorang muslimah diwajibkan untuk menutup auratnya seperti perintah Allah,”Dan katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa Nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedada mereka, dan janganlah menampakkan perhiasan mereka kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (An-Nur: 31)
Dan Allah juga berfirman “Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin:, Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu mereka lebih mudah dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al-Ahzab: 59).
Rasulullah juga bersabda,” wanita itu aurat, maksudnya wanita harus menutupi tubuhnya. Pada hakekatnya seorang muslimah yang memakai jilbab artinya melakukan ketaatan kepada Allah dan Rasulnya. Seharusnya kita malu kalau berpakaian tapi hakekatnya telanjang, sebagai mana sabda Nabi, “Akan ada pada akhir umatku nanti wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang, kepada mereka bagaikan punuk unta, laknatlah mereka karena mereka adalah wanita-wanita yang pantas dilaknat.”
Jilbab adalah tameng syar’i untuk menjaga kehormatan dan menghindari munculnya faktor-faktor yang menimbulkan keraguan dan godaan serta kerusakan dan jilbab juga dapat melahirkan hati yang bersih bagi muslimah dan juga bagi pria yang berinteraksi dengannya, menyuburkannya dengan ketakwaan serta menghargai kemuliaan. Jadi memakai jilbab sama dengan menjaga kehormatan dan harga diri kita. Maha benar Allah dengan firman-Nya : “ … cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (Al-Ahzab: 53). Jadi …. Ayo muslimah, mulai saat ini ayo… pakai busana takwa. And … pakai jilbab , kenapa takut !!
Oleh, Ida Arbaiyah - Daegu Korea Selatan
| Kontributor Artikel Buletin Hidayah Pumita dan Blog Pumitabusan.com
Red. Pumitabusan.com
Red. Pumitabusan.com
semoga salalu istiqomah dimanapun juga saudaraku....
assalamu'alaikum. Ibu Ida, sy sangat tertarik berteman dengan muslim korsel. Bisa ga kita saling menyapa lewat media on line, seperti facebook. Saya ingin sekali berkenalan dg ibu dan saudara2 muslim lainnya di korsel.
gomapseumnida....
Good Girl!!
Always eep Spirit Ok!!
Wish You All The Best!!