Ada Anak Bertanya Pada Bapaknya
Ada anak bertanya pada bapaknya
Buat apa berlapar-lapar puasa.......
Ada anak bertanya pada bapaknya
Taddarus, taraweh apalah gunanya.....
Itulah beberapa bait lagu yang dipopulerkan oleh grup musik Bimbo beberapa waktu yang lalu. Mungkin diantara kita, terutama yang sudah berkeluarga pernah menerima pertanyaan yang mengejutkan yang timbul rasa ingin tahu yang tinggi dari diri seorang anak.
Siapkah kita para orang tua atau calon-calon orang tua ketika suatu saat sang anak bertanya sesuatu tentang Agama Islam. Seperti kenapa kita tidak bisa Melihat Allah? Tentu saja jawaban yang harus diberikan sesuai nalar atau daya tangkap sang anak agar penjelasan yang diterimanya tidak menambah bingung.
Beberapa waktu yang lalu melalui percakapan telelpon pertanyaan serupa datang dari seorang anak kedua saya yang baru duduk di bangku TK. Diawali dengan pembicaraan seperti biasa, tanya kabar dan apa yang dia lakukan di sekolah hari ini. Sampai akhirnya saya bertanya, apakah ia sudah sholat. Ia bilang "sudah..ayah sholat di korea?"...saya bilang " iya donk", dia bertanya lagi "memang di korea ada Allah? Allah banyak donk bukan cuman satu?".
Sempat terdiam sejenak memikirkan pertanyaan tersebut. Seandainya yang bertanya orang dewasa tentulah mudah menjawabnya. Saya berpikir keas dalam hitungan detik untuk menjawab rasa ingin tahunya tersebut. Akhirnya dengan mengambil analogi matahari saya jawab pertanyaan gadis kecil saya tersebut. " Allah itu Maha Besar, Allahu Akbar, artinya Allah Maha Besar. Allah lebih besar dari bumi, matahari dan bulan. Cuma kita tidak bisa melihat Allah. Seandainya kita bisa melihat Allah maka ayah di korea dan Ais di semarang juga bisa lihat Allah. Seperti Ayah bisa lihat matahari di korea dan Ais bisa melihat matahari di semarang. Padahal matahari kan cuma ada satu. Allah juga cuma ada satu. Allah yang disemarang dan Allah yang di Korea sama." Dan gadis kecil saya bilang, "ooo gitu". Mudah-mudahan jawaban yang saya berikan dapat memuaskan dirinya dan dapat diterima sebagai dasar dari tauhid.
Beberapa hari kemudian hal ini saya lempar di suatu milist untuk mendapatkan jawaban yang benar dari anggota milist-milist lain. Jawaban yang mirip dilontarkan oleh beberapa rekan. Ada bebrapa tambahan yang bisa kita jadikan acuan seandainya sewaktu-waktu pertanyaan serupa datang dari anak-anak yang lain, seperti Allah itu Maha Kuasa yang menciptakan bumi, langit dan seisinya. Sangatlah mudah bagi Allah untuk berada dimanapun Dia kehendaki. Ada lagi yang berkata bahwa tempat Allah itu sangat tinggi (arsy). Allah bukan berada di Indonesia, di Korea atau dimana-mana. Memang tempat Allah tidak dimana-mana tetapi diatas 'arsy sebagaimana firman Allah dalam Al Qur'an:
"Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arasy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorang pun yang akan memberi syafaat kecuali sesudah ada izin-Nya. (Zat) yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran?" ( QS. Yunus : 3 ).
Kalau kita simak lagi jawaban pertanyaan dalam lagu Bimbo diatas, maka jawaban yang terlontar cukup sederhana dan mudah dimengerti.
Lapar mengajarmu rendah hati selalu
Taddarus artinya memahami kitab suci
Tarawih mendekatdiri kepada Allah...
Memang untuk anak-anak jawaban seperti ini sangatlah mudah dicerna dibanding dengan jawaban yang disertai dalil-dalil ataupun ancaman-ancaman jika tidak melakukannya. Sesungguhnya dari jawaban sederhana ini hakekat puasa sebenarnya sudah diperkenalkan kepada anak-anak. Banyak dari kita yang berpuasa sebulan penuh tetapi hanya lapar dan dahaga saja yang didapat. Karena sesungguhnya keberhasilan ibadah puasa kita bisa diukur dalam amalan-amalan sosial.
Pada kesempatan yang lain, dulu sewaktu masih di TK juga, anak pertama saya yang laki-laki bertanya tentang peristiwa Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW. Dalam benaknya timbul pertanyaan setelah mendapat penjelasan dari guru TKnya tentang peristiwa Isra' dan Mi'raj. "Memang Nabi Muhammad bisa tebang ke langit yah?" Saya hanya tersenyum saja mendengar pertanyaan tersebut. Gak lama kemudian saya jelaskan sambil menceritakan suatu kisah.
,,Ada pilot pesawat tempur. Dia punya ikan banyak di dalam akuarium. Ada satu ekor ikan yang menjadi kesayangan pilot pesawat tempur tersebut karena ikan tersebut baik, suka memberi makanan pada ikan-ikan yang lain, gak nakal, gak suka berantem, jujur dan gak pernah bohong. Pilot sayang sama ikan tersebut. Suatu malam pilot tersebut harus terbang dengan pesawat tempurnya muter-muter dari semarang ke Jakarta balik lagi ke Semarang. Karena pilot tersebut sayang sama ikan yang baik hati, maka tanpa sepengetahuan ikan tersebut, karena sedang tidur, ikan diajak dalam botol kecil ke dalam pesawat tempur. Dari dalam pesawat tempur, si ikan bisa melihat simpang lima Semarang, candi borobudur, prambanan, kota tegal, kota Cirebon, terus bisa lihat monas di Jakarta. Karena pesawat tempur sangat cepat, maka perjalanan muter-muter dari semarang ke Jakarta dan kembali lagi ke Semarang cuma 2 jam. Setelah selesai dan sampai rumah si pilot mengembalikan ikann tersebut ke dalam aquarium.
Betapa senangnya sang ikan bisa melihat-lihat banyak pemandangan dalam sekejap. Dia ingin segera bercerita pada teman-temannya, tapi karena hari masih malam ia gak mau membangunkan teman-temannya yang sedang tidur. Besok paginya dipanggil semua temannya. Dia bilang semalam dia jalan-jalan dan bisa melihat pemandangan kota semarang, tegal, cirebon, jakarta dan lain-lain dari udara. Sebagian besar ikan yang ada dalam akuarium tersebut tidak percaya, karena ikan gak bisa terbang, dan butuh waktu berbulan-bulan untuk berenang dari Semarang ke Jakarta dan balik lagi ke Semarang. Sebagian besar ikan tersebut bilang kalo ikan ini pembohong. Tapi ada beberapa ikan yang percaya cerita ikan tersebut karena tahu ikan ini gak pernah bohong dan selalu jujur dalam berkata-kata.
Demikian juga dengan Nabi Muhammad, karena Beliau orangya baik dan jujur, maka sangat mudah bagi Allah Tuhan yang Maha Berkehendak untuk melakukan perjalanan buat umatnya yang paling baik untuk pergi dari masjidil Haram di Mekkah ke masjidil Aqsa di Palestina dan dilanjutkan ke langit ke tujuh. Banyak umat manusia yang tidak percaya dengan cerita tersebut sebagaimana dengan ikan-ikan yang ada dalam akuarium, tetapi kita sebagai umat Muhammad yang tahu kebaikan dan kejujuran beliau harus percaya dengan peristiwa tersebut. "Penjelsan ringkas ini tampaknya cukup memberikan pengertian kepada anak saya akan peristiwa isra' miraj Nabi Besar Muhammad SAW.
Oleh, Rusnaldy karim
| Penulis Buletin Hidayah Pumita Busan era 2006-2007
Red. pumitabusan.com
0 komentar for "Ada Anak Bertanya Pada Bapaknya"