Konsekwensi Syahadat Seorang Muslim #bag 2

Oleh: Abu Amar (Sasang Busan)

Dibagian pertama sudah sedikit kami jelaskan dengan singkat bagaimana kita seharusnya seorang muslim yang sudah berikrar syahadat Tauhid, yang itu seharusnya bisa jadi tolak ukur bagaimana selama ini kita menyikapi kosekuensi atau perbuatan kita dengan apa yang sudah kita ikrarkan, karena syahadat tauhid adalah kunci atau pokok pemahaman bagi kita sebagai umat Islam.


Maka hal ini sangat perlu untuk kita ketahui, dan kita tidak bisa meremehkan hal ini, karena tanpa kita pahami tetang syahadat ini maka kita akanmenjadi seorang Islam yang rapuh, ibadah tanpa keikhlasan, gampang terombang ambing dengan keadaan, dan akan ragu dan bingung dengan banyaknya pemahaman yang semuanya menganggap paling benar, atau pula kita akan merasa paling benar dan dengan sombong
menganggap yang lain tidak benar tanpa dengan sandaran Al-Qur'an dan sunnah. Maka dengan mengetahui sedikit pemahaman tentang tauhid insyaAlloh kita tidak menjadi orang yang
sombong lagi membanggakan diri kita, dan hanya kebenaran yang kita cari dengan ikhlas demi keridhoan Alloh semata. Karena Alloh sangat membenci orang yang sombong, firman Alloh: ".....janganlah kamu berjalan dimuka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membagakan diri."(Q.S:Luqman:18).
Begitu juga sabda Rosululloh, "Dari Ibnu Mas'ud nabi bersabda: Tidak akan masuk surga orang yang dihatinya bercokol kesombongan meskipun seberat dzaroh."
Seseorang berkata: "Sesungguhnya ada seseorang yang senang jika pakaian dan alas kakinya bagus, bagaimana ini?" Rosululloh barsabda: "Sesungguhnya Alloh maha indah dan menyukai keindahan. Yang dimaksud dengan kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain."(H.R. Muslim).
Maka dengan keikhlasan karena Allohlah kita bisa tunduk dan tawadhuk, karena hanya Alloh yang maha benar.

Makna Syahadat Rosul
Makna syahadat Rosul juga hampir bisa disamakan dengan syahadat tauhid, yaitu kita tunduk dan patuh dengan apa-apa yang di informasikan oleh nabi kita, artinya
membenarkan dan melaksanakan apa yang diperintah Rosululloh saw. Dengan merujuk pemahaman para sahabat, tabi'in dan tabiu'utabi'in serta alim ulama yang merujuk kepadanya.
Maka yakinilah hanya Rosululloh yang sangat faham dengan apa yang harus kita lakukan untuk menjalankan keislaman ini, karena itu Alloh SWT. Berfirman: "Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Alloh, ikutilah aku, niscaya Alloh mengasihi dan mengapuni dosa-dosamu....” (Q.S:AL-Imron:31)
Alloh memerintahkan kepada umatnya untuk mengikuti nabiNya kalau memang kita benar-benar mencintaiNya dalam segala hal.
Dan Alloh menyuruh mengembalikan semua urusan apabila pada umatNya ada perselisihan tentang sesuatu yaitu tentang ibadah, syari'ah dan bahkan muamalah karena memang hanya Rosul yang kita yakini sebagai qudwah atau contoh dalam semua urusan.
Alloh berfirman: ”.....Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Alloh(Al-Qur'an)dan Rosul(sunahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Alloh dan hari kemudian....."(Q.S.An-nisa:59)
Alloh menyandarkan bahwa iman kita kepada Alloh dan hari kemudian apabila kita mengembalikan semua urusan kepada Alloh dan RosulNya. Artinya kalau kita belum mengembalikan semua urusan kita kepadaNya, apalagi urusan ibadah berarti kita belum beriman kepada Alloh dan hari kemudian. Itulah kosekuensi syahadat kita,artinya kita benar-benar meyakini bahwa hanya Alloh dan Rosululloh saw yang kita yakini kebenaranya. Dan Rosululloh pun banyak sekali sabdanya apabila kita mengikuti sunahnya maka termasuk golongannya, tapi kalau kita mengingkarinya maka kita termasuk orang yang mendustakannya atau bukan termasuk golonganya. Bahkan sebagian ulama menyatakan yang demikian termasuk adalah orang yang munafik, na'udzubillah.
Dengan demikian jelaslah bagi kita bahwa syahadat yang kita ucapkan bukan hanya sekedar ucapan tanpa memahami hakikat bagaimana yang harus kita perbuat. Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang selalu mengikuti kepada Alloh dan RosulNya, dan berusaha konsekuen kepada syahadat yang kita ucapkan dalam keadaan sesulit apapun. Dan hanya do'a kepada Allohlah agar kita selalu diberi petunjuk dan bimbinganya.

Wallohua'lam








Bagikan ke :

Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit
Posted by PUMITA on 11:06 PM. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response or trackback to this entry

0 komentar for "Konsekwensi Syahadat Seorang Muslim #bag 2"

Leave a reply