Tadabur Alam Pumita Busan di Bukit Onjenjang Busan
Beberapa waktu yang lalu Pumita mengadakan hacking/mendaki ke bukit Ojenjang,dekat dengan stasiun Ojenjang/Subway. Seusai jamaah sholat Dhuhur di Masjid Al Fatah Pusan, kami meeting sebentar mempersiapkan peralatan dan perlengkapan untuk sholat jamaah diantaranya tikar serta berdoa bersama.
Tepat pukul 1;30 berangkat dari Masjid Pusan dengan naik subway,10 menit kemudian sesampainya di Stasiun Ojenjang kami membeli air minum dan snack untuk persediaan makan dan minum di tempat tujuan.Setelah berjalan 15 menit akhirnya kami sampai di pintu masuk kerata gantung Ojenjang.Dengan membeli karcis sekali jalan kami 22 jamaah Pumita naik kereta gantung bersama ...prit ...petugas memberi aba-aba dan mengingatkan kepada seluruh penumpang untuk hati -hati selama dalam perjalanan menggunakan kereta gantung.Setelah separo perjalanan kereta naik kami bisa memandangi hampir seluruh kota Pusan dari ujung pantai di Nampodong sampai Masjid Pusan kelihaan walau cuma kelihatan menaranya.Sampai di atas kami mencari air untuk berwudlu...tetapi tidak menemukan air walau ada w.c. tapi airnya tidak mengalir,akhirnya kami mengganti dengan tayamum.Kami mencari tempat yang agak lapang untuk mengadakan pngajian dan diskusi dengan tema "Tayamum dan Betapa Indahnya Ciptaan Alloh Swt." disampaikan oleh Ustad Syamsul Arifin. banyak komentar dan pertanyaan dari peserta.Selama kurang lebih 40 menit berdiskusi kami melanjutkan dengan berjalan menyusuri jalan setapak di bukit Ojenjang menuju arah Masjid. Setelah berjalan kurang lebih 1,5 jam kami sampai di taman. Karena suadah masuk waktu Ashar kami menggelar tikar lalu tayamum seperti yang barusan kami diskusikan.
Setelah semuanya siap suara Iqomah dikumandangkan kami mendirikan Sholat Ashar berjamaah di tengah-tengah taman.Banyak orang Korea yang menyaksikan kami sholat.Ba'da Sholat Ashar ada kultum disampaikan Bapak Nurubaidillah,lalu melanjutkan perjalanan ke arah Masjid. Di kanan kiri jalan setapak pepohonan khas korea menjadi pemandangan yang indah serta bukit batu menjadi yang terjal jadi tantangan kami selama pendakian ini.Tak terasa setelah lama berjalan waktu Sholat Maghrib telah tiba dengan tanda sang surya telah tenggelam di pantai Nampodong sana...kami rehat sebentar untuk menjalankan Sholat Maghrib berjamaah dengan Imam ustad Arifin.Setelah itu bergegas melanjutkan perjalanan karena waktu sudah mulai gelap.
Karena rencana kami semula Magrib sudah sampai Masjid maka kami kurang mempersiapkan lampu, jadinya kami berjalan hati-hati beriringaan menuruni bukit.Alhamdulillah sekitar pulul 8 malam kami sampai Masjid Pusan dengan selamt tadak kurang suatu apa ....cuma capek sedikit tapi dapat pengalaman dan semangat baru untuk menjalani kehidupan di Korea ini dengan semangat perjuanagan,walau disibukan kerja tetap semangat BERDAKWAH bersama PUMITA "BERJUANG UNTUK KEMASLAHATAN UMMAT" Fighting!!!! / sastro
sholat, berdzikir serta muhasabah di alam terbuka memang memberi nuansa tersendiri pada batin kita. Kehadiran Sang Pencipta menjadi kian terasa saat memandang aneka pohon, bongkahan gunung, semilir angin, kepakan sayap burung dan birunya langit. Bukankah pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda Kebeseran-Nya bagi kaum yang berpikir.
Sedikit sharing nih, kata hacking tidak tepat untuk kata mendaki, yang tepat adalah climbing.