Adakah Iblis di Korea..?

Sewaktu berjalan menuju ke lokasi sholat jum’at disalah satu ruangan di gedung fakultas teknik di kampus saya, timbul pertanyaan iseng dalam benak saya. Walau iseng tapi logis untuk di diskusikan. Dalam benak saya terpikirkan apa yang dilakukan iblis-iblis di Korea ini. Kita sama-sama mengetahui bahwa pekerjaan utama iblis adalah menggoda manusia untuk nantinya menemani mereka di neraka jahannam. Kita juga tahu bahwa godaan akan semakin hebat manakala ketaqwaan kita kepada Allah semakin tinggi.

Menurut keyakinan kita, Islam, kita yakin bahwa umat Islam sajalah yang berhak untuk menempati surge, sementara orang non muslim dan tak beragama tidak berhak sama sekali untuk masuk surga kecuali atas kehendak Allah. Sebagian besar orang korea adalah orang-orang yang tak beragama atau tidak mengakui Tuhan. Kita sama-sama tahu bahwa surga itu adalah milik Allah. Hal yang logis jika Yang Memiliki surge tidak memperkenankan manusia-manusia yang tidak mengakui-Nya sebagai Tuhan untuk menghuni surga.

Dari uraian di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa untuk apa iblis bersusah payah menggoda mereka. Tidak digoda saja manusia-manusia tersebut sudah akan menemani mereka nanti di neraka. Dengan kata lain di korea ini iblis kurang memiliki kerjaan atau bahasa kasarnya makan gaji buta.

Pertanyaan dan pemikiran iseng saya ini saya lempar kesalah satu milist milik komunitas masyarakat muslim Indonesia yang berada di Korea.

Berbagai tanggapan timbul dari pertanyaan iseng ini. Ada yang menyatakan bahwa iblis memiliki habitat di berbagai tempat seperti diskotik, karaoke dan bar. Iblis hanya bermukim disana untuk meyakinkan bahwa tempat-tempat tersebut selalu di kunjungi orang. Bahkan membujuk pengunjung tetap tersebut untuk mengajak yang lainnya untuk beramai-ramai dating kesana, termasuk para pendatang seperti dari Indonesia, Pakistan, Bangladesh, Turki dan Negara-negara Muslim lainnya.

Kehadiran para pendatang yang beragama Islam ke Korea adalah suatu berkah bagi iblis, karena dengan adanya mereka semangat hidup mereka yang sudah lama hilang menjadi menyala kembali. Trik-trik lama yang mereka pelajari dalam menggoda manusia bias kembali diterapkan. Tempat-tempat yang tadinya mereka tidak dijadikan habitat, kini digunakan mereka sebagai tempat bermukim yang baru, seperti laboratorium, pabrik, asrama, dan rumah makan.

Di laboratorium dimana ada penghuni baru yang beragama Islam, mereka bisikan ke telinga penghuni baru tersebut agar giat bekerja tanpa kenal waktu. Ingat prestasi kerja yang baik akan membuat profesormu senang melihatnya. Tujuan untuk membuat profesor senang terkadang membuat penghuni baru ini lupa akan waktu Sholat. Ada pihak lain yang juga menanti laporan penghuni baru ini diabaikan begitu saja dan merasa dinomor duakan. Padahal dia seharusnya dijadikan nomor satu di atas segalanya. Sholat diundur-undur dan tak jarang tidak dilakukan demi kegiatan untuk menyenangkan hati professor. Iblis pun bergembira akan kerja mereka.

Di Pabrik, iblis membujuk para majikan untuk menekan para pendatang baru agar bekerja keras dan tidak mengizinkan mereka sedikitpun untuk membuang-buang waktu, walaupun itu untuk beribadah. Mereka memksakan dua pilihan sulit, bekerja disini dengan gaji yang lumayan besar tapi taat dengan peraturan yang dibuat sepihak atau keluar dari perusahaan. Iblispun bergembira karena banyak dari mereka yang memilih untuk tetap bekerja dengan meninggalkan kewajiban sholat mereka. Sementara di pabrik dimana majikan tidak berhasil dibujuk untuk menekan karyawan untuk tidak melakukan ibadah, iblis meniupkan angin kemalasan kepada pendatang baru. Istirahat sejenak yang diberikan majikan digunakan untuk sekejap memjamkan mata akibat penat yang dirasakan tubuh setelah sekian jam bekerja.

Di Asrama, iblis menunggui pendatang baru dari dini hari hingga matahari terbit. Dibuatnya penghuni baru ini tidur nyenyak setelah bekerja kerashingga tengah malam. Begitu matahari terbit iblis pergi meninggalkan pendatang baru sambil mengeluarkan kentut yang keras sekali hingga penghuni baru ini terbagun dan lupa sholat subuh.

Di restoran, iblis berusahan membujuk pendatang baru untuk mencicipi hidangan-hidangan lezat yang berselera dan minum-minuman berisikan alcohol. Awalnya mungkin pendatang baru ini tidak terbiasa dengan cita rasa hidangan tersebut. Bujukan yang tak kenal lelah dari iblis akhirnya mampu menarik minat pendatang baru ini untuk sekedar mencicipi. Rasa lezat yang datang dari hidangan tersebut pada akhirnya membuat hidangan yang tersedia ludes. Sudah tidak ada lagi pertimbangan apakah hidangan tersebut mengandung barang haram yang seidkitpun tidak boleh masuk ke dalam perut mereka. Keberhasilan membujuk pendatang baru untuk mencicipi hidangan lezat berselera juga diikuti oleh keberhasilan menikmati segelas atau lebih minuman beralkohol yang memang sudah terbiasa tersaji menemani santap siang atau malam.

Ternyata iblis memang ada dimana-mana, seperti juga di Korea ini. Bahkan banyak dari kita yang merupakan pendatang di Korea ini dekat dengan pekrejaan iblis, berbuat menyerupai iblis, yaitu menggoda manusia.

Oleh : Rusnaldy Karim
| Kolumnis Buletin Hidayah Pumita Busan
Red. PumitaBusan.COM



Bagikan ke :

Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit
Posted by PUMITA on 4:51 PM. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response or trackback to this entry

0 komentar for "Adakah Iblis di Korea..?"

Leave a reply