Saya Ingin Belajar Bersyukur

Selama menjalani kehidupan yang panjang ini dari mulai ayunan sampai liang lahat beragam persoalan hadir menghampiri kita. Gelombang musibah begitu sering mendekati dan diluar kesadaran kita. Inilah hidup didunia, ada susah ada senang, ada sulit ada mudah, ada bahagia ada hampa, dan begitu juga ada syukur ada khufur. Kitalah yang bisa menentukan akan dibawa kemana suasana hati ini, maka seharusnya kita belajar bersyukur dalam menjalani hidup ini. Sekuat tenaga kesadaran itu kita coba agar tak mudah mengeluh dalam menjalani kehidupan ini. Meskipun kita ikhtiar beriringan dengan tawakkal kita manusia tak punya kuasa penuh menentukan nanti atau masa depan, kalau kita tak bisa bersyukur.

Ceritanya ,saya mempunyai teman yang kebetulan juga bekerja di negeri ginseng sini dengan harapan 3 tahun selesai. Tapi yang namanya manusia berencana dan kurang untuk belajar bersyukur apa yang telah diperoleh dengan harapan bisa memperpanjang waktu untuk lebih lama bekerja di sini dengan cara diluar ijin alias ilegalpun harus dijalani dengan perhitungan lebih lama untuk bekerja. Tapi kita manusia siapa yang tahu rahasia Tuhan baru berpa bulan bekerja Ilegal harus tertangkap dan mesti kembali ke negeri tercinta kita Indonesia.

Dan mungkin diluar kesadaran teman saya berucap, "Wach... rasanya belum siap aku harus pulang ke Indonesia karena yang diharapkan bisa kerja lama dengan hasil yang banyak tuk dibawa pulang ke Indonesia harus kandas tak sesuai yang dibayangkan. Belajar dari peristiwa ini, kita sebagai manusia hanya bisa berencana tapi semua kembali pada pemilik tunggal yaitu Allah SWT. Tuhan yang menentukan dan Tuhan maha adil, Dia yang memberikan sesuatu kapada umat-Nya sesuai dengan kadar usaha, ikhtiarnya. Maka, bila kita ingat semuanya adakah rasa syukur atas semua yang diberikan Alloh pada kita?? Bersujud kepada Alloh, bersyukur sepanjang waktu, dengan ucapkanlah Al Hamdulillah..sebagai rasa syukur kita kepada Alloh. Tanda syukur itulah taat, etiap tempat, setiap waktu, yang dapat kita lihat pada sikap dan tingkah laku kita.

Alloh SWT berfirman dalam Al Quran Surat Ibrahim ayat 7 :
وَإِذۡ تَأَذَّنَ رَبُّكُمۡ لَٮِٕن شَڪَرۡتُمۡ لَأَزِيدَنَّكُمۡ‌ۖ وَلَٮِٕن ڪَفَرۡتُمۡ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ۬
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

Firman Alloh diatas merupakan peringatan kepada kita maukah kita untuk mensyukuri nikmat-Nya atau sebaliknya? Kita perlu bersyukur kepada Alloh SWT yang senantiasa mencurahkan nikmat-Nya kepada kita dengan bermacam-macam kenikmatan yang tidak bisa kita hitung jumlahnya, seperti dalam firman-Nya surat An-Nahl ayat 18 :

وَإِن تَعُدُّواْ نِعۡمَةَ ٱللَّهِ لَا تُحۡصُوهَآ‌ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَغَفُورٌ۬ رَّحِيمٌ۬
" Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. "

Sesuai dengan firman ini, bahwa seandainya kita menghitung nikmat Alloh satu persatu, mengenai berbagai macam nikmat yang telah kita masukkan dalam perut kita saja rasanya tidak mungkin bagi kita untuk menghitungnya. Apalagi dari kesekian banyak nikmat-Nya yang kita rasakan. Mestinya kita sekalipun tidak mampu menghitung bermacam-macam nikmat yang kita peroleh dari Alloh SWT maka setidaknya kita ini sadar bahwa adanya nikmat-nikmat itu tiada lain merupakan limpahan rahmat dari Alloh SWT. Untuk itulah kita wajib bersyukur dan berterima kasih kepada-Nya. BIla kita diberi pekerjaan yang mapan dengan bos yang baik hati kepada kita, punya isti yang sholehah, suami yang sholeh, anak-anak yang taat dan patuh kepada orang tua, teman-taman yang baik disekitar kita, maka seharusnya kita selalu memuji-Nya dan dengan menggunakan nikmat yang kita peroleh itu di jalan Alloh. Kita didalam bersyukur ada beberapa unsur yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya yaitu :

1. Mengakui nikmat Alloh didalam hatinya.
2. Membicarakannya secara lahir.
3. Menjadikannya sebagai sarana untuk melaksanakn ketaatan kepada Alloh SWT.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa unsur itu berkaitan dengan hati, lisan dan juga anggota badan. Hati untuk ma'rifah dan mahabbah, kemudian lisan untuk memuji dan mensyukuri nikmat-Nya, sedangkan anggota badan untuk melaksanakan nikmat itu dijalan-NYa. Dan syukur itu sangat terkait hubungannya dengan iman, karena orang yang beriman tentu akan mensyukuri nikmat yang diperoleh dari Alloh dengan dasar keimanan yang sangat kuat. Alloh SWT berfirman dalam Surat An-Nisa ayat 147 :

مَّا يَفۡعَلُ ٱللَّهُ بِعَذَابِڪُمۡ إِن شَكَرۡتُمۡ وَءَامَنتُمۡ‌ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ شَاڪِرًا عَلِيمً۬ا
"Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui."

Alloh SWT telah menjanjikan didalam Al Qur'an bahwa orang-orang yang bersyukur akan diberikan anugerah yang khusus diantara hamba-hambanya yang lain, yang dijelaskan dalam Al Qur'an surat Al-An’am ayat 53 :

وَڪَذَٲلِكَ فَتَنَّا بَعۡضَہُم بِبَعۡضٍ۬ لِّيَقُولُوٓاْ أَهَـٰٓؤُلَآءِ مَنَّ ٱللَّهُ عَلَيۡهِم مِّنۢ بَيۡنِنَآ‌ۗ أَلَيۡسَ ٱللَّهُ بِأَعۡلَمَ بِٱلشَّـٰڪِرِينَ
Dan demikianlah telah Kami uji sebahagian mereka [orang-orang yang kaya] dengan sebahagian mereka [orang-orang miskin], supaya [orang-orang yang kaya itu] berkata: "Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah oleh Allah kepada mereka?" [Allah berfirman]: "Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur [kepada-Nya]?" (53)

Didalam masalah bersyukur kita sebagai manusia itu ada orang yang membagi menjadi 2 golongan yaitu :
  1. Golongan orang yang pandai bersyukur Yaitu golongan ini yang sangat dicintai Alloh SWT dan mereka akan mendapatkan kebaikan baik didunia maupun diakherat nanti.
  2. Golongan orang khufur Yaitu orang yang akan mendapatkan laknat dari Alloh dan mendapatkan siksa yang sangat pedih.
Saudaraku, semoga kita termasuk hamba Alloh yang pandai bersyukur, Tuhan menjanjikan pertolongan tepat pada waktunya kepada kita,kasih Tuhan tak pernah padam dalam hidup kita dan Rencana Tuhan yang indah untuk kita umatnya yang percaya. Amiin Ya Alloh Robbal Aalamiin.

Oleh: Istiani
| Kontributor Buletin Hidayah Pumita Busan
Red. PumitaBusan.COM



Bagikan ke :

Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit
Posted by PUMITA on 8:16 PM. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response or trackback to this entry

0 komentar for "Saya Ingin Belajar Bersyukur"

Leave a reply