Ketenangan Itu Mahal

“ Ketenangan itu mahal “ itulah kata yang aku dengar dari seorang pemabuk berat. Kedengarannya memang sepele apalgi kata itu keluar dari lidah seorang pemabuk. Tapi kalo kita mau merenung sejenak. Memang benar bahwa ketenangan itu mahal. Seperti sabda nabi “ jangan lihat yang berbicara tapi lihatlah apa yang ia bicarakan “ setiap orang menginginkan ketenangan, terutama jiwanya. Mungkin inilah tujuan hidup manusia yaitu meraih ketengan jiwa yang hakiki.

Pada hakikatnya Allah menciptakan jin dan manusia tidak lain untuk beribadah kepadaNya. Tapi untuk apa ? Yaitu untuk mencapai ridlo Allah dan mencapai tujuan hidup manusia yang hakiki yaitu mendapatkan ketenangan jiwa.

Maka orang akan melakukan apa saja atau akan membayar berapapun asalkan jiwanya bisa tenang. Setiap Individu memiliki rasa yang berbeda untuk mencapai tujuan itu. Hal ini tergantung dari apa yang dibutuhkan jiwa kita hanya kita sendiri yang tahu. Mereka sering beranggapan bahwa inilah yang bisa membuat jiwaku tenang. Tapi tidak berapa lama hatinya kembali gundah. Mereka memang mendapatkan ketenangan tapi ketenangan yang semu. Padahal mereka mengharapkan ketenangan jiwa yang hakiki.

Misalkam seorang pemabok akan merasa tenang jika sudah minum soju. Memaang saat dia mabuk dia akan melupakan segala permasalahan yang ada, tapi setelah itu hatinya kembali gundah. Demikian pula dengan seorang hartawan. Dia pikir dengan harta yang berlimpah dia bisa membeli segalanya, termasuk dengan ketenangan jiwa. Tapi kenyataannya tidak demikian. Justru dengan hartanya dia merasa selalu was – was.

Lalu mengapa mereka bisa keliru ?

Mungkin mereka kurang merenung, apa sih sebenarnya dengan dibutuhkan jiwa kita.
Pada dasarnya kebutuhan jiwa setiap manusia itu sama. Seperti halnya tanaman yang membutuhkan air untuk hidup. Demikian pula dengan jiwa yaitu siraman rohani. Diantaranya yaitu :
  • Lidah yang selalu basah denga dzikir kepada Allah.
  • Baca Al-qur’an tiap selesai sholat walau hanya satu ayat. Al-qur’an adalah pedoman hidup manusia, petunjuk dan penerang jalan kita. Barang siapa meninggalkan Al-qur’an maka hatinya akan gelap maka gelap pula jalan yang akan ia tempuh. Naudzubillah Mindzalik.
  • Khusnuddon terhadap manusia dan Allah.
  • Tiap manusia memiliki sisi yang baik dan buruk, memiliki kelebihan dan kekurangan. Kalau kita bisa menyadari dan mengerti ini semua maka hati bisa akan senantiasa tenteram dan selalu bersyukur. Kitapun harus yakin bahwa apapun yang Allah putuskan untuk kita adalah yang terbaik. Karena Allah maha bijaksana lagi maha penyayang.
Allah tidak akan menguji hambanya diluar batas kemampuan hambanya. Setiap kejadian pasti ada hikmahnya.

Oleh, Izzatul Fikri
|
Kolumnis Buletin Hidayah Pumita Busan
Red. PumitaBusan.COM



Bagikan ke :

Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit
Posted by PUMITA on 5:57 PM. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response or trackback to this entry

1 komentar for "Ketenangan Itu Mahal"

  1. Terimakasih atas artikelnya Sahabat

Leave a reply