Kehidupan dan Kematian

Hidup di dunia ini ada yang mengatakan hanyalah permainan dan tipu daya. Tapi mungkin kita bisa lebih dalam memahami apa arti dari permainan dan tipu daya di atas. Dari permainan akan timbul pikiran dan hati untuk menghayati dan merenungi arti kehidupan yang kita jalani. Sebab dalam kehidupan ini tidak cukup mencari keduniawian belaka, namun juga melatih akal pikiran untuk lebih maju. Hidup kita mengenal mati, surga neraka dan latar belakang kenapa di surga dan di neraka. Islampun melarang meminum minuman keras, berzina, menipu, sholat tanpa wudlu dan lain-lain. Hati akan mengenal apa pengertian akan hakikat hukum Islam. Misalnya saja orang mengkritik pada A yang pandai sekolah tinggi sampai gelar sarjana tapi dia tak "ngerti". Ngerti disini karena kepandaiannya mungkin tidak di barengi dengan sopan santun, cara bicara, memberi hormat pada yang lain hingga hubungan antara orang muda dan orang tua yang kurang harmonis. Hal seperti inipun mendukung sebab kita hidup dalam bermasyarakat dan tata cara manusia berhubungan dengan antar manusia serta manusia dengan Alloh telah di kandung di dalam Al-Qur'an dan Hadits.

Maka kita harus bisa mengambil intisari ilmu dan juga mengamalkannya. Karena agama memberikan pondasi berpikir sebagai tolak ukur untuk menciptakan alam pikir manusia yang Islami. Sehingga Alloh tidak percuma menganugerahkan akal terhadap manusia. Selain itu, Nabi SAW tidak percuma meninggalkan dua pusaka berupa Al-Qur'an dan hadits yang berfungsi sebagai pedoman hidup manusia. Dunia bisa beranggapan hidup bak permainan dan senda gurau tipu daya namun kita tahu insan di bumi akan di permainkan dunia yang di setir oleh syetan kala dia tak memfungsikan akal pikirannya. Sebaliknya Agama Islam akan jadi landasan agar manusia tak gampang tergoda dengan permainan dunia karena hati tlah terikat oleh kebenaran hidup Islami. Jadi kita hidup harus punya konsep ataupun prinsip seperti halnya berbisnis kerja. Orang yang memiliki prinsip kemudian menghayati serta melaksanakan sesuai syari'at Islam maka InsyaAllah akan menyelamatkan dia di dunia sampai akhirat. Dengan mempraktekkan melalui ibadah maupun amal sholeh serta menjauhi larangan dan menjalankan perintah-NYA, sebagai jembatan emas menuju kehidupan yang seimbang antara dunia akhirat. Ini wujud prinsip mencintai sesama manusia karena Alloh. Kalaupun kita hidup di dalam islam pasti ada perjuangan. Islam adalah milik kita dan ini anugrah terbesar dari Alloh lalu bagaimana cara memperjuangkan serta memegang Islam? membela Islam dengan hasrat melindungi agar tak ternodai maupun tak terganggu oleh siapapun merupakan makna hidup di dunia.

Dunia yang sekarang kita jalani sebagai alat untuk mewujudkan cita-cita langgeng di akhirat. Kuatnya meraih cita-cita mempengaruhi laju pikiran dan hati kita. Cita-cita hanya angan-angan bila tidak di sertai usaha keras dalam bentuk meningkatkan ibadah dengan jalur yang telah di tentukan dan menata kebaikan dunia akhirat sesuai keseimbangan (fifty-fifty) hidup islami. Iman yang kuat akan memdukung keyakinan hati tentang kematian atau hari kebangkitan. Adanya hidup memastikan adanya kematian ini dua perkara yang saling berhubungan. Mati adalah hilangnya roh dari jasad. Mati merupakan jalan pertama menuju pertanggungjawaban kepada Allah. Karena tiap insan di bumi akan mengalami mati. Kematian alam pertama membuka hari kebangkitan bagi setiap insan bernafas. Mati akan merenggut siapa saja sekalipun benteng yang kokoh ataupun jutaan uang mengawal kita takkan lari dari yang namanya "mati".

Kita di ciptakan oleh Allah maka kitapun kembali kepada-Nya dan sifat jahat dunia adalah ujian bagi insan yang baik. Mampukah kita menegakkan kebenaran dalam diri kita jadi kejahatan merupakan jembatan emas bagi orang yang baik menuju surga. Sebab karena kejahatan dia bisa bejuang menegakkan agama berseru fiisabilillah sehingga menjadi ahli surga yang di janjikan. Sebaliknya sifat baik dunia ujian bagi insan yang jahat. Bisakah kita menegakkan kebenaran di hati yang jahat dan kebaikan akan jadi jembatan neraka bagi dia yang jahat. Karena kebaikan yang dia tentang hingga sampai masuk neraka. Hidup dan mati bagai suatu ujian dan bila kita lulus dari ujian maka sudah tentu hukum alam (hidup dan mati) menjadikan orang sukses di hari kebangkitan nanti. Kematian yang khusnul khotimah merupakan dambaan setiap hamba Alloh. Maka biasakanlah berprasangka baik (khusnuzhon) terhadap Alloh maupun sesama agar mendapatkan kasih sayang, limpahan rahmat, serta pahala dan diampuni dosa-dosanya oleh Allah. Allah Maha Pemurah dibandingkan pemurahnya seorang tuan terhadap pembantunya.

Marilah kita jadikan dunia sebagai tempat bercocok tanam dengan mengharapkan ridlo semoga kita dapat menuai hasilnya di surga yang di janjikan-NYA. Memanfaatkan kesempatan yang telah di berikan pada kita dengan meningkatkan ibadah serta tak melalaikan amanat yang di bebankan pada kita. Meninggalkan lembaran-lembaran yang telah kusut dan memulai dengan goresan yang bermanfaat. Menjadikan hidup lebih berarti dan memaknai serta berusaha jadi teladan agar mencapai kehidupan hakiki dunia akhirat. Aamiin.

Oleh Melly - BMI Hongkong
| Kontributor Buletin Hidayah Pumita Busan
Red. PumitaBusan.COM



Bagikan ke :

Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit
Posted by PUMITA on 3:01 PM. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response or trackback to this entry

0 komentar for "Kehidupan dan Kematian"

Leave a reply