Jangan Tularkan Penyakitmu

Kumpul, sudah menjadi kebiasaan pria maupun wanita kalau sudah ngumpul, ada saja yang diobrolkan. Mulai dari obrolan yang ringan sampai yang berat. Kelihatannya sih memang mengasyikan bisa ngumpul dan ngobrol bareng. Karena dari sini kita bisa bersilaturahmi dan bisa berbagi pengalaman, informasi dan pengetahuan. Tapi dari sinilah bisa timbul suatu penyakit sulit dicari obatnya kecuali dalam diri kita sendiri. Penyakit ini mudah sekali penularannya. Penyakit hati pada awalnya memang ringan tapi bisa menjadi berat tanpa kita sadari, kalau kita biarkan, penyakit ini bisa membunuh semua kebaikan atau ibadah yang kita lakukan. Penyakit hati memang lebih berbahaya daripada liver. Kalau penyakit liver setelah meninggal tidak ada kelanjutannya. penderitaan berhenti sampai di situ. Tapi kalau penyakit hati si penderita merasa menderita ketika masih hidup. Bahkan ketika sudah meninggal pun tetap merasakan penderitaan. Karena setelah meninggal ia akan dimintai pertanggungan jawab di hadapan Allah. Tapi bukan berarti kumpul bersama itu selalu jelek. Itu tergantung dari bagaimana kita menyingkapinya. Sebab segala sesuatu itu ada baik dan buruknya. Bersyukurlah bagi orang yang mampu memisahkan antara keduanya dan mengambil yang baik-baiknya saja. Tapi tidak semua orang mampu melakukannya. Lalu bagaimana cara menghindari penyakit hati ini?

Jaga mata, jaga telinga dan jagalah lidah. Berdasarkan hadist nabi jangan lanjutkan pandangan pertama dengan pandangan selanjutnya. Karena itu awal timbulnya penyakit hati. Maka tundukan pandangan sebagai awal pencegahan timbulnya penyakit hati.

Fungsi telinga memang untuk mendengarkan, tapi kalau kita tidak ingin terjangkit penyakit hati, saat kita ngumpul, pilahlah mana yang perlu dimasukkan ke dalam hati dan mana yang tidak. Tanyakan pada hati nurani kita tentang suatu kebenaran, maka dia akan jujur.

Lidah laksana pedang yang sekali sabet langsung putus. Kalau pedang yang dipakai sebagai senjata maka si korban akan meninggal. Tapi kalau lidah yang dipakai sebagai senjata maka si korban akan mengalami kritis atau koma. Jadi dia akan terus menderita. Dia berada antara hidup dan mati. Lidah memang tajam tapi kita sering tidak menyadarinya apalagi kalau lagi ngumpul. Kita ngobrol kesana kemari dan tanpa disadari keluar kat-kata yang bisa menyakiti orang lain atau menimbulkan kebencian di hati lawan bicara kita.Misalnya kita sedang membicarakan orang yang tidak kita sukai kepada teman kita. Secara otomatis kita telah menularkan penyakit hati kita yaitu berupa kebencian kepada teman kita. Jangan! Jangan tularkan penyakit kita kepada orang lain. Hal utama yang bisa kita lakukan adalah sempatkan sedikit waktu untuk sendiri. Dalam artian sendiri untuk merenung. Apa saja yang kita lakukan hari ini dan apakah yang kita lakukan itu lebih banyak manfaatnya atau mudlorotnya? Singkatnya kita perlu interospeksi diri. Karena dengan demikian kita jadi tidak ada waktu membicarakan orang lain apalagi yang jelek-jelek. Memikirkan duiri sendiri saja sudah menyita banyak waktu. Obat penyakit hati adalah taubatannashuha dan kembali pada-NYA. Mari kit sama-sama saling mengingatkan.

Red. PumitaBusan.COM



Bagikan ke :

Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit
Posted by PUMITA on 11:48 AM. Filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0. You can leave a response or trackback to this entry

0 komentar for "Jangan Tularkan Penyakitmu"

Leave a reply